BANDAR LAMPUNG (Lampost): Film bisa dijadikan media pengembangan kebudayaan bangsa sebagai salah satu aspek ketahanan dan pembangunan nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Hermansyah MURP mengemukakan hal tersebut dalam pembukaan Worskhop Film Pelajar 2007 yang digelar di Hotel Kemala Bandar Lampung, baru-baru ini. Media pengembangan budaya bangsa tersebut merupakan fungsi strategis film guna meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Untuk itu Dinas Pendidikan melalui Sub-Dinas Kebudayaan menggelar kegiatan ini agar para pelajar sebagai generasi muda dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan kebudayaan bangsa melalui media film," kata Hermansyah.
Ia mengharapkan melalui kegiatan ini para peserta dapat menyerap pengetahuan teknis mengenai produksi film. Sehingga, nantinya bisa membangun wawasan budaya bangsa secara positif dan optiomal.
Sekaligus bisa membuat film bernuansa pendidikan. "Ini bisa dijadikan sebagai kontribusi bagi pembangunan daerah dan budaya bangsa. Sebuah film yang tidak saja menghibur tapi juga mendidik. Terutama film yang tidak melupakan setting budaya lokal."
Sebab, kata Hermansyah, potensi budaya Lampung sangat kaya dan beragam untuk diangkat dalam masyarakat. "Maka, kami mengharapkan para peserta bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di komunitas masing-masing. Apalagi saat ini komunitas-komunitas film yang ada di Lampung baik di sekolah, kampus, dan masyarakat umumnya mulai tumbuh berkembang," ujarnya.
Adapun materi yang diberikan adalah tentang penyutradaraan, kamera, editing, skenario film, proses kreatif pembuatan film, dan film serta perkembangannya. Pematerinya, Dede S. Wijaya, Hermansyah G.A., Irwan Wahyudi, D. Pramudya Muhtar, Ibrahim Wardin, dan Isbedy Stiawan Z.S. n TYO/S-2
Sumber: Lampung Post, Jumat, 14 September 2007
No comments:
Post a Comment