Bakauheni, 23/9 (ANTARA)- Objek wisata Menara Siger di kawasan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan, ramai dikunjungi warga setempat dan para pemudik yang ingin menikmati keindahan panorama Selat Sunda.
Koordinator keamanan Menara Siger, Tahyuddin, mengatakan di Bakauheni, Rabu, objek wisata itu ramai pengunjung setelah Idul Fitri hari kedua hingga sekarang.
"Pengunjung hari ini masih ramai, namun lebih ramai kemarin," kata dia.
Dia mengatakan sebagian besar pengunjung terdiri dari penduduk sekitar dan para pemudik.
Seorang pengunjung dari Kecamatan Ketapang Lamsel, Sartika, mengatakan pesona pemandangan di objek wisata Menara Siger lebih indah dari pada yang objek wisata lain di Lampung, karena dapat melihat permukaan laut di perairan Selat Sunda.
"Saya dua hari ini pergi ke sini, karena tempatnya paling indah dari wisata lainnya yang memiliki panorama keindahan laut," katanya.
Hal senada juga dikatakan seorang pemudik yang hendak kembali ke Provinsi Jawa Barat, Sukarna.
Ia mengatakan, sebelum kembali ke Jawa bersama istri dan anaknya, mereka menyempatkan diri untuk mampir sejenak sambil beristrirahat di Menara Siger.
"Saya mengendarai sepeda motor, jadi tidak kerepotan untuk berhenti sejenak, karena penasaran selama ini hanya melihat dari kejauhan ketika di atas kapal," kata dia.
Dia mengatakan Menara Siger mempunyai kelebihan tersendiri karena berada di puncak tertinggi perbukitan di ujung Pulau Sumatera.
Selain itu dia mengatakan dari lokasi Menara Siger melihat seluruh aktivitas pelabuhan dan kapal penumpang serta nelayan yang sedang berlayar dengan jelas, ditambah lagi dengan pulau-pulau kecil di Selat Sunda.
Berdasarkan keterangan dari petugas setempat, pengunjung Menara Siger ditarik biaya masuk sebesar Rp3.000 permotor dan Rp 5.000 sampai 10.000/mobil.
Berdasarkan pemantauan di lokasi wisata tersebut, sarana dan prasarana di tempat wisata itu masih kurang terpelihara, serta tidak petugas kebersihan yang secara rutin membersihkan menara tersebut.
Objek wisata itu masih dipenuhi sampah yang berserakan.
Sumber: Antara, 23 September 2009
No comments:
Post a Comment