BANDAR LAMPUNG (Lampost): "Ayo Lestarikan Budaya Lampung." Ungkapan itu mengemuka dalam diskusi ringan bertema Bahasa, seni, dan budaya Lampung, di kantor harian Lampung Post, Jumat (8-1).
Sekitar 20 mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung mengadakan kunjungan ke Lampung Post.
Dalam kunjungan tersebut mengalir diskusi ringan tentang kondisi bahasa, seni, dan budaya daerah Lampung. "Bagaimana hasil pengamatan Lampung Post tentang persoalan ini," kata Rahmat Nurudin, ketua rombongan.
Menanggapi pertanyaan itu, Asisten Redaktur Lampung Post Sri Wahyuni mengatakan kita harus bangga dengan peran mahasiswa, terutama di Unila dalam olah seni budaya.
"Di Unila terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS), Kelompok Studi Seni (KSS) yang senantiasa menggulirkan kegiatan kesenian di kampus," kata dia.
Sayangnya hal ini tidak berlaku untuk pengembangan bahasa, seni, dan budaya Lampung khususnya. Seharusnya perguruan tinggi memiliki peran aktif dalam upaya melestarikan budaya Lampung.
Senada dengan pendapat ini, Susi Wandani dari Program Studi Seni Tari FKIP Unila mengatakan selain perguruan tinggi, pemerintah daerah juga harus berkomitmen dalam pelestarian bahasa Lampung.
"Saya pernah menghadiri seminar daerah tentang bahasa Lampung, di situ dikatakan bahasa Lampung terancam punah, kita perlu peraturan daerah tentang pelestarian daerah. Saat ini perdanya pun sudah ada, tetapi aksi nyatanya belum ada sama sekali," kata Susi.
Sri Wahyuni mengatakan Lampung Post dulu pernah bekerja sama dengan jurusan D-3 Bahasa Lampung FKIP Unila. Sayangnya, dengan ditutupnya program tersebut berakhir pula rubrikasi bahasa Lampung.
Menanggapi hal ini, Indar Bula yang juga dari program studi seni tari menyatakan ia dan rekan-rekan dari Program Studi Bahasa FKIP Unila bersedia berkontribusi jika rubrikasi itu kembali diadakan. n MG14/S-1
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 9 Januari 2010
No comments:
Post a Comment