TAMPANG BELIMBING--Setelah dikaratina selama 1,5 tahun, sepasang harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) akhirnya dilepasliarkan di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di kawasan Panimbangan, Lampung Barat, Jumat (22-1). Kawasan tersebut berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
PENGLEPASLIARAN HARIMAU. Seekor harimau sumatera bernama Buyung menjajaki lingkungannya saat dilepasliarkan di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Lampung Barat, Jumat (22-1). Dua ekor harimau sumatera yang dilepasliarkan di TWNC yang dikelola bersama antara Kementerian Kehutanan dan Group Artha Graha adalah harimau korban konflik dengan manusia di Aceh. (ADAM/MI)
Penglepasliaran tersebut dilakukan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersama pengusaha Tommy Winata yang menjadi pelopor karantina harimau dan Direktur Taman Safari Indonesia Tony Sumampau.
Penglepasliaran harimau itu juga bertepatan dengan pencanangan Hari Konservasi Alam Nasional (HAKN) yang dilakukan Wapres Boediono di Istana Wapres, Jakarta.
Sepasang harimau yang dilepas itu bernama Panti, betina berusia sekitar 5--6 tahun, dan Buyung, jantan berusia 8 tahun. Keduanya ditangkap di kawasan Aceh Selatan, Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
Panti mendapat giliran pertama dilepas. Ketika pintu kandangnya dibuka, beberapa saat Panti tidak bereaksi. Ia hanya melihat ke kiri dan kanan dalam kandang. Tidak lama kemudian, ia baru menjulurkan kepalanya ke luar kandang memandang ke sekeliling sebelum akhirnya melangkah pelan ke luar.
Namun, Panti tidak langsung masuk hutan, tetapi berjalan mendekati kandang di sebelah kanannya yang berisi Buyung. Panti tampak mengendus-ngendus kandang Buyung beberapa saat sebelum akhirnya berlari menuju hutan.
Setelah itu, Buyung mendapat giliran dilepas. Berbeda dengan Panti, Buyung langsung berlari masuk hutan. Lewat alat deteksi, kedua harimau itu akhirnya bertemu dan bersama-sama menuju ke pedalaman TNWC.
"Harimau ini dipasangi collar GPS (kalung pendeteksi) sehingga bisa dipantau dari Jakarta pergerakan mereka ke mana," kata Zulkifli.
Penglepasliaran di kawasan ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, pada 2008, dua harimau sumatera yang juga berasal dari Aceh dilepas di kawasan tersebut.
Harimau sumatera adalah satu-satunya subspesies harimau asal Indonesia yang belum punah. Dua subspesies harimau asal Indonesia lainnya, yakni harimau jawa yang pernah hidup di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, dan harimau bali di Taman Nasional Bali Barat, sudah punah. n MI/AAN/R-1
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 23 Januari 2010
No comments:
Post a Comment