BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Lampung mulai mengoperasikan Tourism Information Center (TIC) di Menara Siger, Lampung Selatan.
Sekretaris Disbudpar Siti Fajariah mengatakan TIC ini berguna sebagai pusat informasi lokasi-lokasi wisata di Lampung dan dapat diakses semua wisatawan yang berkunjung ke Menara Siger.
"TIC ini kami letakkan di dalam gedung dan dapat diakses semua orang secara mudah dan gratis karena media yang digunakan adalah layar informasi dengan sistem touch screen (layar sentuh) kata Siti saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15-1),
Siti menjelaskan TIC ini baru dioperasikan sejak awal Januari lalu. Pihak Disbudpar, menurut dia, meletakkan TIC di Menara Siger karena menara ini berada di ujung Sumatera yakni Desa Bakauheni dan kerap dikunjungi wisatawan yang baru tiba di Lampung.
"Jadi, dengan adanya TIC ini, pengunjung tidak hanya berwisata ke Menara Siger, tetapi juga memperoleh informasi lokasi-lokasi wisata kebanggaan Lampung dan denah untuk mencapai lokasi tersebut," kata Siti.
TIC sendiri, menurut Siti, kini baru ada dua di Lampung, yakni di Menara Siger dan di Bandara Radin Inten II Beranti. Tahun ini juga Disbudpar akan memaksimalkan potensi lima lokasi wisata unggulan Lampung, yakni Menara Siger, Way Kambas, Gunung Krakatau, Tanjung Setia, dan Teluk Kiluan.
Menurut Siti, pada tahun ini Menara Siger akan menjadi pusat pertunjukan seni dan budaya yang digelar Dishub Provinsi. Selain itu, pihaknya juga akan mengimbau Disbudpar di setiap kota/kabupaten untuk mengisi stan yang tersedia di sana dengan hasil kerajinan daerah.
Sementara untuk Way Kambas dan Gunung Krakatau, pihak Disbudpar akan terus melakukan sosialisasi mengenai bagaimana cara wisatawan menjangkau daerah-daerah tersebut.
Wisata bahari seperti Tanjung Setia dan Teluk Kiluan, menurut Siti, juga akan digencarkan promosinya karena bentuk fisik dua lokasi tersebut tidak kalah dengan fisik pantai-pantai di Bali atau di Anyer.
Siti menjelaskan Tanjung Setia memiliki ketinggian ombak yang beraneka ragam sehingga bisa digunakan bermain selancar bagi pemula ataupun profesional. Sedangkan Teluk Kiluan, menurut Siti, terbilang unik karena di sana setiap pukul enam hingga pukul sembilan dan pukul 16.00 selalu muncul puluhan lumba-lumba di permukaan laut.
"Ini yang akan gencar kami promosikan karena di daerah lain belum tentu ada lumba-lumba yang secara rutin dan alami muncul ke permukaan" ujar Siti. n MG3/K-1
Sumber: Lampung Post, Senin, 18 Januari 2010
No comments:
Post a Comment