BANDAR LAMPUNG--Penyair Lampung Isbedy Stiawan Z.S. kembali meluncurkan buku puisi bertajuk Anjing Dini Hari terbitan Rumah Aspirasi, Februari 2010. Buku ini berisi 83 puisi yang ditulis pada tahun 2008--2009. "Puisi-puisi dalam buku ini banyak yang saya tulis ke dalam Facebook. Juga di antaranya sudah dipublikasikan di berbagai media massa lokal dan Jakarta," ujar penyair yang berjuluk Paus Sastra Lampung ini, kemarin (24-3).
Isbedy mengungkapkan kendati buku puisi terbarunya belum diluncurkan secara khusus, tapi sudah dijual melalui Facebook. "Alhamdulillah, manfaat Facebook sangat besar untuk penjualan buku sastra," ujarnya.
Sedikitnya sudah 30 buku terjual melalu situs jejaring sosial ini.
Caranya dengan mengirimkan kover buku dan harganya ke sejumlah Facebooker. Plus mencantumkan kutipan bagian-bagian puisi dalam buku dan mengubah statusnya dalam beberapa hari. "Ternyata cara ini cukup ampuh. Banyak Facebooker yang memesan," ujarnya.
Untuk mempercantik wajah, sampul buku ini didesain secara apik bergambar copy lukisan karya Dirot Kadirah, pelukis Jakarta, yang karyanya masuk bursa pelukis termahal. "Saya bangga bisa bekerja sama dengan Dirot. Dia mau menyumbangkan karya lukisnya untuk sampul buku saya dengan gratis. Saya anggap inilah bagian dari pertemanan, sebuah kolaborasi," kata dia.
Sementara mengenai puisi-puisi Isbedy, kritikus dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Sunu Wasono menilai secara keseluruhan sajak-sajak Isbedy bernada serius. Mungkin hal itu disebabkan Isbedy cenderung menjadi seorang perenung sehingga di matanya persoalan-persoalan yang ditanggapinya menjelma sajak-sajak serius yang jauh dari nada humor atau main-main. "Dengan pilihannya itu, Isbedy telah menunjukkan sebagai penyair berkelas yang laik diperhitungkan," kata Sunu.
Buku puisi Anjing Dini Hari rencananya diluncurkan di Bandar Lampung. Namun, kepastian tanggal dan waktunya belum ditentukan. "Saya masih menjajaki kerja sama atau ada orang yang mau menjadi funding dalam peluncuran ini. Saya tak memilih orang dari lingkungan mana: pengusaha, politisi, aktivis, ataupun pemerintah," ujarnya.
Setelah peluncuran, Isbedy promosi ke Palembang dan Lubuklinggau. "Tapi tak menutup kemungkinan juga disosialisasikan di Jambi dan Babel," kata Isbedy yang terakhir menerbitkan buku puisi pada 2008 Setiap Baris Hujan ini. (AST/L-1)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 25 Maret 2010
No comments:
Post a Comment