TUHAN begitu memanjakan pariwisata Lampung. Begitu banyak lokasi wisata tersebar di provinsi gerbang Sumatera ini mulai dari pesona pantai, cagar alam, kebun binatang yang menyatu dengan topografi yang begitu memikat, pusat pengembangan sekolah gajah, hingga wisata budaya.
Gunung Krakatau dengan ledakannya yang sangat legendaris pada Agustus 1883 pun kini menjadi tempat wisata yang tak kalah menarik.
Dari wisata air, kita juga menemukan sejumlah wisata lengkap untuk berbagai permainan dan kebutuhan seperti di Tabek Indah dan Lembah Hijau. Berbagai aset wisata itu terbentang di seluruh wilayah Lampung, dan dapat diakses dengan mudah dari berbagai wilayah.
Khusus pengunjung luar Lampung, akses juga tak kalah mudahnya baik dari darat, laut maupun udara. Jarak tempuh Lampung�Jakarta hanya sekitar 7 jam. Demikian pula dari Palembang�Lampung sekitar 7 jam. Malas jalan darat? Pengunjung dapat melalui udara yang jadwal penerbangan relatif cukup.
Saat ini terdapat tiga maskapai penerbangan di Lampung yang mendarat di Bandara Raden Inten II, masing-masing Garuda Indonesia (terbang 3 kali sehari), Sriwijaya Air (5 kali sehari), dan Batavia Air (satu kali sehari).
Pemantauan Lampung Post, rata-rata setiap kali penerbangan mencapai 90% dari kapasitas tempat duduk yang ada. Peningkatan jumlah penumpang penerbangan di Lampung sangat di luar dugaan, bahkan sekarang bukan saja waktu-waktu akhir pekan, tapi hari-hari biasa pun penumpang selalu ramai.
Menurut Herman Azwar, manager sales and service Garuda Indonesia, pihaknya melayani penerbangan Lampung�Jakarta dan rute sebaliknya yakni sebanyak tiga kali dalam satu hari, yakni pukul 07.45, 12.30, dan 17.40 (Lampung�Jakarta) dan pukul 06.30, 11.10, dan 16.25 (Jakarta�Lampung). "Rata-rata penumpang setiap harinya memenuhi kapasitas sheet hingga di atas 80%," kata Herman.
Ada tiga jenis pesawat yang digunakan Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan di Lampung, yakni Boeing 737-500 dengan kapasitas tempat duduk 96 penumpang, lalu Boeing 737-400 (134 penumpang), dan Boeing 737-300 (110 penumpang). Mengenai tarif penerbangan, kata Herman, pihaknya memberikan harga terendah, yakni Rp436 ribu hingga yang paling tinggi Rp640 ribu. "Berdasarkan kondisi yang ada saat ini, terlihat Lampung mulai dilirik berbagai kalangan masyarakat maupun investor baik lokal, nasional, maupun macanegara. Sebab itu, rencananya kami menambah frekuensi penerbangan karena antusias penumpang semakin menunjukkan prospek yang sangat baik," kata Herman.
Sebelum ke lokasi wisata, pengunjung dapat langsung menuju berbagai tempat menginap di Lampung, baik hotel dengan berbagai kelas maupun motel dan cottage.
Dari bandara ke Hotel Sheraton, misalnya, yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi, hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Hotel ini cukup asyik dan berkelas dengan berbagai fasilitas termasuk hiburan dan kuliner yang cukup oke. Ada lagi beberapa hotel seperti Novotel, Marcopolo, Sahid, dan Indra Puri.
Untuk urusan kuliner, banyak pilihan ditawarkan, misalnya Restoran Bukit Mas, Gubuk Mas, Kampoeng Bambu, berbagai kafe, dan wisata kuliner di Jalan Brigjen Katamso. Makan malam di Bukit Mas, tak saja romantis karena terletak di kawasan perbukitan, juga berkelas sekaligus dapat menyaksikan keindahan Bandar Lampung. (IYAR JARKASIH/HESMA ERYANI)
Sumber: Lampung Post, Senin, 16 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment