Bandar Lampung, Kompas - Pariwisata bahari di Lampung, khususnya Teluk Lampung, belum tergarap maksimal, bahkan tertatih-tatih. Padahal, potensi keindahan laut dan pulau di wilayah itu sangat luar biasa.
”Katanya di sini ada 40 tempat wisata, tetapi nyatanya kenapa pariwisata Lampung hampir tidak terdengar? Kalah jauh dari Bali dan Lombok. Padahal, potensinya kan luar biasa besar,” kata Harun Al Rasyid, anggota DPR, dalam kunjungan kerja ke Lampung, Senin (2/8).
Provinsi Lampung dikelilingi laut dengan garis pantai sepanjang 1.105 kilometer dan pulau-pulau kecil 130 buah. Ini menjadikan Lampung sebagai salah satu provinsi bahari terbesar di Sumatera.
Harun mengaku prihatin dengan masih tingginya angka kemiskinan di Lampung, yaitu 20 persen dari penduduk. Padahal, apabila potensi pariwisata dapat dikelola dengan baik, hal itu dapat menjadi sumber pemasukan ekonomi bagi daerah, khususnya masyarakat setempat.
Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said mengakui, pengelolaan pariwisata di Lampung kurang optimal. Ia mencontohkan wisata Gunung Krakatau. ”Padahal, Krakatau berada di wilayah kami. Namun, pengunjung justru banyak yang datang dari Anyer karena infrastruktur, misalnya dermaga di sini belum menunjang,” ungkapnya.
Pemprov Lampung, ucapnya, juga memiliki keterbatasan anggaran untuk melakukan promosi besar-besaran di Tanah Air, apalagi hingga ke luar negeri. Untuk mendorong promosi pariwisata, Pemprov Lampung mengandalkan berbagai festival, salah satunya Lampung Fair dan Festival Krakatau yang baru dilakukan.
Faktor masyarakat
Dalam acara Journalis Trip ke Pesawaran 2010, akhir pekan lalu, Wakil Ketua Komite Pariwisata Lampung Ansori Djausal mengungkapkan bahwa pengembangan wisata bahari di Lampung, khususnya Pesawaran, sangat bergantung pada sejumlah hal, yaitu budaya masyarakat, infrastruktur, dan dukungan pemda setempat.
”Masyarakat, misalnya, harus aktif dan ikut mendukung pariwisata. Jangan ada turis malah harga-harga dinaikkan setinggi mungkin. Dalam pariwisata, yang penting adalah berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti infrastruktur jalan yang masih buruk yang menuju ke sejumlah pantai dan pulau di Pesawaran.
Padahal, seperti diungkapkan Lizzie Pinard (27), turis asal Inggris, Teluk Lampung memiliki pantai, pulau, dan laut yang sangat indah. ”Lautnya sangat tenang, unik. Tidak seperti laut- laut di wilayah lainnya. Pulau (Balak) di sini juga punya pantai dan terumbu karang yang indah,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesawaran Mahmud Yunus mengungkapkan, beberapa kendala yang menghambat pengembangan pariwisata bahari di daerahnya terutama adalah infrastruktur jalan yang masih sangat buruk serta kurangnya promosi.
Dia mengajak semua pihak guna secara bersama-sama mulai lebih serius membenahi sektor pariwisata. ”Kita harus mulai sekarang melakukan sesuatu,” ujar Yunus. (jon)
Sumber: Kompas, Selasa, 3 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment