Bandarlampung, 16/10 (ANTARA) - Aktor asal Lampung yang aktif di Teater Satu, Budi Laksana, terpilih sebagai pemeran utama dalam sebuah pementasan seni kontemporer di Jerman.
Manajer Pertunjukan Teater Satu Lampung, Imas Sobariah, di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan, Budi telah berangkat ke Jerman dan mulai rutin berlatih sejak 13 Oktober 2010 lalu.
"Latihan akan berlangsung hingga 19 November, sedangkan pementasan akan dilakukan selama lima hari berturut-turut, mulai 19 November 2010 di Gedung Kesenian 'Ora Ngeriye'," kata dia.
Pementasan tersebut diselenggarakan oleh sebuah lembaga kesenian independen di Jerman, "Kultur Contak", dan naskah yang dipentaskan adalah sebuah naskah yang diadaptasi dari karya seniman Teater Satu berjudul "Nostalgia Sebuah Kota".
Pementasan adaptasi "Nostalgia Sebuah Kota" versi bahasa Jerman tersebut disutradarai oleh seniman Jerman berkewarganegaraan Hongaria Kristof Szabo.
Para pemain yang mementaskan naskah adaptasi tersebut berasal dari berbagai negara, yaitu Jerman, Rumania, Hongaria, termasuk Budi Laksana, asal Lampung, Indonesia.
Selain Budi, Iswadi Pratama juga diundang sebagai penulis naskah "Nostalgia Sebuah Kota", dan akan berangkat ke Jerman pada Senin (18/10) mendatang.
Dia diundang untuk ikut membantu supervisi akhir pementasan, sementara Budi Laksana adalah salah satu aktor pemeran utama dalam pementasan asli naskah tersebut di Indonesia.
"Saya datang ke acara itu dalam kapasitas saya sebagai penulis naskah asli yang ikut membantu proses pementasan, sementara Budi Laksana sebagai salah satu aktor utama," kata Iswadi.
Mereka berdua berangkat ke Jerman pascapementasan Teater Satu dalam ajang Art Summit festival 2010 pada awal Oktober 2010 lalu di Jakarta.
Proses penerjemahan dan adaptasi "Nostalgia Sebuah Kota" oleh sang sutradara Jerman berwarganegara Hongaria itu berlangsung sejak 2008.
Proses komunikasi antara Iswadi, sebagai penulis naskah asli sekaligus sutradara "Nostalgia Sebuah Kota" versi Indonesia, dengan Kristof hanya berlangsung melalui korespondensi, saat melakukan adaptasi naskah tersebut.
Pementasan yang berlangsung mulai 19 November 2010 itu akan berlangsung di Jerman, kemudian berlanjut di Rumania dan Hongaria.
Iswadi melanjutkan, kemungkinan pementasan tersebut juga akan ditampilkan di Indonesia pada 2011 mendatang.
Sumber: Antara, Sabtu, 16 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment