GADINGREJO (Lampost): Bahasa dan sastra yang merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia sangat dihargai orang-orang asing. Sebab itu, sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, sepatutnya bangga dengan bahasa dan kesusastraan di Indonesia.
Setidaknya hal itu terungkap saat dialog kebudayaan antarbangsa dalam Kemah Bahasa dan Sastra SMA se-Provinsi Lampung, Kamis (28-10). Dialog tersebut menghadirkan dua pembicara, yaitu First Secretary Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina Taher Hamad, Pelaksana Tugas Kerja Sama Pendidikan Bahasa Kedubes Prancis Magali Defleur, dan Daniel Antonio Milan Cabrera (29) dari Meksiko.
Taher mengaku sangat kagum dengan keanekaragaman adat dan budaya di Indonesia. "Ya secara umum saya sangat terkesan dengan Indonesia yang sangat kaya dengan budaya," kata Taher.
Menurut Taher, banyak warga Palestina yang kini belajar di Indonesia. Bahkan, hasil dari belajar dari Indonesia saat ini banyak yang sudah menjadi doktor, dokter, dan insinyur. Menjadi pembicara pada Kemah Bahasa dan Sastra yang diikuti ratusan pelajar, menurut Taher, sangat membanggakan bagi dirinya.
Sedangkan Magali Defleur mengatakan Kemah Bahasa dan Sastra dengan menghadirkan pembicara asing, dapat membuka wawasan dan menghargai perbedaan. "Kedatangan saya ke sini, bisa saling membuka informasi tentang nilai-nilai budaya di Indonesia," kata Magali. Dia juga mengatakan, kesempatan belajar bagi orang-orang Indonesia di Prancis sangat terbuka.
Daniel Antonio Milan Cabrera yang mewakili Kedubes Meksiko mengatakan baru satu tahun di Indonesia, tapi sudah sangat terkesan dengan budaya Indonesia. Daniel yang kini menempuh studi seni di Bandung, mengaku akan menularkan kebudayaan Indonesia, jika telah pulang ke Meksiko. (WID/U-2)
Sumber: Lampung Post, Jumat, 29 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment