Liwa, Lampung, 2/7 (ANTARA) - Seniman lukis di Kabupaten Lampung Barat mengembangkan lukisan berbahan baku kopi bubuk.
"Awalnya saya hanya iseng untuk membuat lukisan berbahan baku kopi bubuk, dan ternyata setelah saya mencoba dan menekuninya, ternyata lukisan ini banyak diminati oleh masyarakat," kata pelukis Kota Liwa, Lampung Barat, Aris Susiwa Manangisi, di Bandarlampung, Sabtu.
Dia menjelaskan, membuat lukisan kopi bubuk dituntut kesabaran dan kejelian dari seniman.
Menurut dia, karya lukisan kopi bubk, menjadi karya seni baru yang mengadopsi dari potensi daerah.
"Provinsi Lampung, terutama di Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi perkebunan kopi sangat besar, sehingga dari potensi tersebut, menumbuhkan ide kreatif, untuk melahirkan karya seni daripotensin daerah," katanya.
Kemudian, lanjut dia, lukisan kopi bubuk, mampu menjadi icon baru bagi Lampung Barat dan Provinsi Lampung.
"Karya seni yang dilahirkan ini, memberikan inspirasi besar terhadap seniman seperti kami, untuk membaca peluang potensi daerah yang dikembangkan melalui karya seni, sehingga kiprah kami sebagai seniman, dapat membantu dalam mempromosikan potensi daerah yang tertuang dalam karya lukisan," katanya.
Ide membuat lukisan dengan bahan ampas kopi, bubuk kopi, dan air kopi, menjadi ide seni cukup cemerlang dalam mengangkat potensi alam yang ada.
Kopi bubuk yang dipilih menghasilkan karya seni yang unik dan bernilai tinggi.
Pembuatan lukisan kopi membutuhkan waktu satu hingga dua hari, lamanya lukisan tergantung dengan objek yang akan dilukis.
Kesabaran memang dibutuhkan dalam melahirkan karya lukisan ini, sebab bila seniman itu tergesah gesah, maka hasil yang didapat tidak maksimal, katanya.
Harga sebuah lukisan kopi bubuk bervariasi, untuk ukuran besar mencapai Rp6 juta, ukuran sedang Rp1 juta, dan ukuran kecil 500 ribu.
Lahirnya lukisan kopi bubuk ini sudah ada sejak tahun 2010, dan sampai sekarang pelukis itu terus memproduksi karya seni lukisan dengan objek yang diminati konsumen.
Objek yang dipilih dalam karya lukisan itu di antaranya, pemandangan, dan lukisan wajah.
Karya seni lukisan kopi bubuk, menjadi salah satu daya tarik bagi Provinsi Lampung, terutama Lampung Barat sebagai daerah penghasil kopi terbesar, dan patutlah seniman tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah setempat.
Lukisan kopi bubuk dapat dijumpai di ajang Pameran "Lampung Fair" 2011 di PKOR Way Halim, dan terlihat lukisan itu, menjadi daya tarik bagi pengunjung stan Lampung Barat.
Rencananya lukisan kopi bubuk akan terus dipamerkan hingga Pameran "Lampung Fair" itu berakhir.
"Saya berharap karya seni ini dapat diterima baik oleh masyarakat, sehingga dengan dukungan itu, kami terus melahirkan karya seni yang apik, yang berkiblat terhadap potensi daerah dan kenaturalan alam," katanya.
Sumber: Antara, 2 Juli 2011
No comments:
Post a Comment