BANDAR LAMPUNG (Lampost): Untuk memajukan industri pariwisata di Indonesia dibutuhkan tiga faktor utama dan mendasar, yaitu 3A: atraksi, akomodasi, dan aksesibilitas.
Hal itu dikatakan Arifin, staf Promosi Dirjen Kementerian Kebudayaan dan Parisiwata (Kemenbudpar), kemarin. Menurut dia, setelah event Pasar Wisata Internasional (PWI) di Lampung terlaksana, diharapkan mampu mempercepat aksesibilitas udara internasional di Lampung.
"Bagaimana agar maskapai penerbangan bersedia beroperasi menghubungkan langsung ke Bandar Lampung. Setidaknya dimulai dari Singapura, Kuala Lumpur, atau dari Australia melalui Jakarta," kata Arifin.
Menurut dia, pada kenyataannya Jakarta pun memerlukan destinasi baru dalam Indonesia dan di luar Bali, belakangkan diminta pasar konsumen wisata di Negeri Kanguru.
Setidaknya, kata Arifin, itu dikatakan Direktur Kantor VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Sydney, Craig Gibbons, ketika menghadiri Rakornis Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar Juli lalu, saat Garuda Indonesia mulai mengintensifkan pemasaran Kota Jakarta.
Maskapai ini menambah frekuensi terbang langsung dari Australia ke Jakarta. Orang Australia kini menginginkan destinasi lain sebelum mereka tetap akan pergi ke Bali ketika merampungkan liburan ke Indonesia.
"Semacam kombinasi itu, misal rute Jakarta-Lampung-Bandung-Bali, merupakan horizon baru yang justru tampaknya diinginkan pasar," kata dia.
Bandara Siap
Oleh sebab itu, kata Arifin, Lampung perlu berupaya keras dan cepat mempersiapkan terus faktor A3.
Sementara Kepala Bandara Radin Inten II, Djoko Priambodo, menjelaskan secara teknis bandara siap jika ada penambahan operator penerbangan terbang ke Lampung sampai batas tipe pesawat B737.
Untuk itu, diperlukan penambahan terminal dan SDM lintas sektoral. Inspirasi dan daya dorong mestinya tergerak dan terpacu dari event PWI di Lampung. Ini bukan berarti dengan pelaksanaan PWI satu kali di Lampung lantas jumlah turis serta merta berduyun-duyun.
Oleh sebab itu, ada ide PWI tahun 2012 hendak dilaksanakan untuk kedua kali di Bandar Lampung lagi. Dia menambahkan pengembangan kegiatan pelaku bisnis yang memutar roda pariwisata merupakan rangkaian upaya berjangka pendek, menengah, panjang, dan konsisten.
Pemda dan unsur industri perlu menyusun suatu kerangka pengembangan berjangka waktu tertentu. Di dalamnya diperlukan penyiapan SDM yang sesuai untuk melayani konsumen internasional.
"Dan di situ terbuka banyak peluang kerja, usaha, hasil akhirnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas," ujar dia. (HES/K-2)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 13 Oktober 2011
No comments:
Post a Comment