Bandarlampung, 13/10 (ANTARA) - Kurator Temu Sastra (TSI) IV di Ternate, 23-29 Oktober 2011 mengundang empat sastrawan Lampung.
Kurator TSI yang berasal dari Lampung Isbedy Stiawan ZS, di Bandarlampung, Kamis menjelaskan, mereka adalah Fitri Yani, penyair yang baru saja mengikuti Ubud Writers and Readers Festival; Agit Yogi Subandi, penyair yang baru saja buku kumpulan puisinya masuk 10 besar KLA tahun 2011, dan cerpenis Arman AZ.
Menurut dia, Arman AZ, Agit Yogi Subandi, dan Fitri Yani adalah sastrawan Lampung yang dipilih para kurator karya-karya mereka selama ini sudah memiliki kekhasan.
"Ketiga sastrawan ini akan diberi fasilitas oleh panitia," jelas Isbedy.
TSI ke-4 yang semula akan dibuka pada 24 Oktober 2011, namun karena Sultan Ternate ingin berjumpa dengan para sastrawan Indonesia pada tanggal 23 Oktober akhirnya dimajukan.
"Karena Sultan tak bisa jumpa pada 24 Oktober jadi dimajukan," ujar Isbedy melansir pernyataan Sekretaris Panitia TSI, Dino Umahuk.
Isbedy menjelaskan, ia dan cerpenis Arman AZ sudah audiensi dengan Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung (DKL) Syafariah Widianti.
"Sebagai pengurus DKL kami sudah beraudensi sekaligus melaporkan kegiatan sebagai sastrawan Lampung mendapat kehormatan diundang ke Ternate. Alhamdulillah Atu Ayi (sapaan Ketua Umum DKL) merespon baik keberhasilan sastrawan Lampung," ujar Isbedy.
Pada TSI ke-4 di Ternate kelak, para sastrawan yang dipilih kurator ini akan membacakan karya-karyanya. Misalnya Arman AZ akan membacakan cerpennya di Benteng Oranye tengah malam, sementara Agit dan Fitri di tempat lain.
"Kalau saya dapat tugas baca puisi pada malam penutupan di kesultanan. Kabarnya acara hingga subuh," katanya lagi.
Pembukaan TSI ke-4 akan tampil Emha Ainun Nadjib sekaligus mendapat gelar dari Sultan Ternate, penyair 'Celurit' D. Zawawi Imron, Happy Salma, Joko Pinurbo, dan lain-lain.
Terkait kesiapan para sastrawan Lampung, Isbedy mengakui semua sudah menyiapkan diri untuk tampil di sana.
Namun, ia pun mengakui even seperti itu harus sering diikuti oleh sastrawan dan penyair Lampung guna meningkatkan kualitas dan menukar ilmu dengan sastrawan dari daerah lainnya.
Sumber: Antara, Kamis, 13 Oktober 2011
No comments:
Post a Comment