BANDAR LAMPUNG—Boleh jadi gemuruh Gunung Anak Krakatau (GAK) yang naik hingga ribuan kali sejak dua pekan terakhir, menjadi berkah bagi Festival Krakatau 2011. Terlebih, di ajang tahunan pariwisata Lampung ini untuk pertama kali digelar Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) 2011, di Hotel Novotel, Bandar Lampung, 12 Oktober—14 Oktober mendatang.
Panitia mengaku mengantongi 82 pembeli paket wisata dan 28 negara dipastikan hadir, yakni Bahrain, India, Ceko, Jerman, Hongaria, Italia, Jepang, Korea, Lithuania, Malaysia, Meksiko, Polandia, Filipina, Romania, Arab Saudi, Singapura, Slovakia, Slovenia, Afrika Selatan, Spanyol, Thailand, Belanda, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung Gatot Hudi Utomo menilai banyaknya buyers pada TIME ini dijadikan momentum promosi menarik wisatawan Nusantara dan mancanegara ke Lampung. "Kami dan biro perjalanan akan meyakinkan wisatawan mancanegara Lampung kaya potensi wisata," kata Gatot, Sabtu (8-10).
Menjual Lampung seharusnya tidak sulit. Selain dekat Jakarta, ada sembilan biro perjalanan di Lampung, yakni Arie Tour and Travel, LFT, Puspa Tour, Cakrawala, Tebu Raya, Helendra, Aryo Tour and Travel, Fajar Wisata, dan Raka Tour. Mereka rutin menjual paket tur ke Gunung Anak Krakatau, Teluk Kiluan, Way Kambas, dan Tanjung Setia.
Awalnya, Festival Krakatau deigelar setiap 27 Agustus untuk memperingati bencana letusan Gunung Krakatau. Namun, tahun ini digelar bersamaan TIME 2011. Rangkaian acara dimulai Rabu (12-10), dilanjutkan 13 Oktober berisi parade budaya Nusantara berupa pawai tarian, karnaval tapis, dan topeng. Kemudian pada 15 Oktober berisi acara Krakatau Night dan Tapis Carnival.
Selain itu, digelar beberapa acara pendukung, seperti pameran foto, pameran lukisan, festival musik, festival layang-layang, rally wisata motor, ethnic graffity art contest, elephant show, dan Lampung culinary bazaar. "Mudah-mudahan aktivitas Gunung Krakatau normal pada pelaksanaan acara, sehingga bisa menyambut tamu dari berbagai negara," kata staf Dinas Kebudayaan dan Periwisata Provinsi Lampung Yaman Azis. (LIN/U-1)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 9 Oktober 2011
No comments:
Post a Comment