December 31, 2012

Nilai Budaya Lampung Melemah

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pengabaian kebudayaan selama ini menjadikan Lampung rentan dengan patologi sosial. Ada kecenderungan melemahnya rekatan sosial dan penyempitan nilai-nilai budaya dalam masyarakat.

Demikian benang merah pandangan budayawan Iswadi Pratama, Isbedy Stiawan ZS, dan antropolog Bartoven Vivit Nurdin yang diwawancarai secara terpisah, Minggu (30-12). 


Refleksi Akhir Tahun: Saatnya Katakan "Tidak" pada Mereka

Oleh Djadjat Sudradjat


"MUSUH kita kini bukan Orde Baru, tapi mati lampu." Ini olok-olok kita hari ini. Ia bisa ungkapan harfiah, tapi juga multitafsir. Ia sebuah paradoks. Bagaimana kita mampu menumbangkan rezim yang "gelap" akan demokrasi satu setengah dasawarsa silam, tapi kemudian  belum cakap menerangi. Demokrasi masih dalam pergulatan yang hebat agar linear dengan keadilan dan kemakmuran rakyatnya. Karena demokrasi memang masih berjalan tanpa para demokrat, politisi minus negarawan, dan berbagai kebijakan yang sedikit melibatkan  orang-orang bijak.

Dalam dunia yang kian global  ini, musuh kita bukanlah Amerika, tapi lemahnya spirit kerja dan  bersemayamnya sikap dusta. Musuh kita bukanlah Jepang, tapi tujuan bernegara kita yang mengambang. Musuh kita bukan Cina, tapi kemalasan kita. Musuh kita bukanlah Malaysia, tapi kebodohan kita sendiri. Musuh kita bukanlah budaya asing, tapi tak cakapnya kita merawat dan memanfaatkan budaya sendiri.


December 30, 2012

[Fokus] Menumbuhkan Cinta pada Permainan Tradisional

LIBURAN sekolah selalu ditunggu-tunggu, tapi bagi Gideon (14 tahun) liburan bukan lagi menjadi ajang kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman. Pelajar SMP ini memilih bermain game online sepuas hati. “Sekarang sekolah lagi libur, main game bisa lebih lama,” kata Gideon saat ditemui di salah satu warnet di Bandar Lampung, Rabu (26-12).

Setiap hari Gideon menyiapkan uang Rp9.000 untuk bermain selama tiga jam. Uang jajan dari orang tua dia gunakan untuk membayar sewa di warnet. “Kalau member bisa lebih murah main di sini,” tuturnya.


[Fokus] Orangtua Galau Hadapi Serbuan Game

KEBERADAAN game komputer dan playstation (PS) membuat orangtua cemas. Namun, masuknya teknologi ini tidak bisa dicegah. Anak-anak dengan sendirinya meminati game ini. Semakin lama, menggeser permainan tradisional.

Muhammad Fadli dibuat pusing oleh hobi putranya yang lebih suka duduk berjam-jam di di warung internet (warnet) atau di tempat penyewaan PS. Terkadang anaknya seharian di luar hanya untuk bermain game. “Game modern ini membuat anak-anak malas,” kata ayah dua anak ini.


[Fokus] Permainan Tradisional Makin Terasing

WALAUPUN semua permainan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, ada satu yang tak tergantikan dari permainan tradisional, yaitu kebersamaan dan kerja sama.

Tawa riang anak-anak riuh memecah sore. ?Awas!? sesekali pekik peringatan keluar dari anggota tim yang mendapat giliran menerobos garis jaga. Ada sepuluh anak yang bergerak gesit.


December 24, 2012

Gramedia Lampung Dukung Penerbit Lokal

Bandarlampung -- Perkembangan dan peningkatan minat penerbit-penerbit buku lokal di Lampung mendapatkan perhatian Toko Buku Gramedia.

Kepala Toko Buku Gramedia Lampung, Singgih, di Bandarlampung, Senin, mengungkapkan pihaknya siap mendukung sepenuhnya perkembangan penerbit dan penulis lokal di daerah itu.


December 23, 2012

[Fokus] Minat Beli Buku di Lampung Tinggi

MINAT warga Lampung untuk membeli buku cukup besar. Angka pembelian buku tiap tahunnya pun selalu meningkat. Toko Buku Fajar Agung mencatat tiap hari rata-rata buku terjual mencapai 900 eksemplar. Bila tahun ajaran baru, penjualan buku makin meningkat dan bisa lebih dari 1.000 eksemplar.

Kepala Divisi Buku Fajar Agung Gede P. Suharto mengatakan angka penjualan buku tiap tahunnya selalu naik. Penjualan buku tahun ini naik 20% dibandingkan pada 2011. Persentase itu lebih besar dibandingkan kenaikan 2010?2011 yang hanya 18%.


[Fokus] Menulis dan Memasarkan Sendiri

TIDAK perlu menunggu diterbitkan oleh mayor label penerbit supaya karya bisa terpublikasi dan tersebar luas. Para penulis muda Lampung mencari alternatif dengan self publishing atau menerbitkan dengan biaya sendiri.

Novelis muda asal Kota Metro, Maulita Anggi Asih, memilih untuk menerbitkan buku dengan biaya sendiri. Uang untuk menerbitkan dari hasil menguras tabungan dan meminjam. Novel perdananya Senar Biola hanya dicetak 500 eksemplar.


[Fokus] Ramai-Ramai Menerbitkan Buku

DUNIA kepenulisan di Lampung makin bergema. Penulis-penulis muda bermunculan dari berbagai latar belakang. Karya mereka mencuri perhatian meskipun hanya dicetak oleh penerbit lokal.

Oki Hajiansyah Wahab diundang Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk bedah buku di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Buku karya Oki yang berjudul Terasing di Negeri Sendiri menjadi bahan diskusi yang menarik bagi mahasiswa di negeri jiran itu.


[Perjalanan] Meriahnya Festival Way Kambas

FESTIVAL Way Kambas ke-12 dibuka kemarin. Resor di tengah hutan lindung itu tiba-tiba gegap gempita oleh ratusan orang yang terkagum-kagum menikmati berbagai atraksi dan keindahan alam.

Menuju Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, Sabtu (22-12), suasana jalan memang terasa berbeda. Sejak pagi, mobil-mobil berseliweran masuk ke lokasi menyusuri jalan aspal berkelok-kelok yang tidak terlalu lebar.


December 18, 2012

Konflik Horizontal, Catatan Kelam Lampung Selatan

Oleh Kristian Ali


RIBUAN warga di Desa Balinuraga dan Sidoreno Kecamatan Waypanji Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, saat ini masih tinggal di tenda-tenda darurat, sementara ratusan rumah mereka sedang diperbaiki.
      
Kerusuhan horizontal melanda kedua desa itu pada akhir 0ktober lalu. 

Meski kerusuhan itu sudah berlalu lebih dari satu bulan, masyarakat masih menyimpan kesedihan mendalam karena 12 warga tewas dalam peristiwa itu, yakni sembilan orang dari warga Desa Balinuraga dan Sidoreno dan tiga orang dari massa gabungan seperti dari Kecamatan Kalianda.
       

"Gebyar Pesona Lumbok Ranau" Tingkatkan Ekonomi Warga

WAKIL Bupati Lampung Barat Provinsi Lampung, Makmur Azhari, mengharapkan "Gebyar Pesona Lumbok Ranau" mampu menjadi sarana mendorong peningkatan ekonomi masyarakat daerah itu.

"Promosi wisata melalui kegiatan ini jangan hanya gelaran seremonial saja, tetapi harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat di sini," ujar Wakil Bupati Lampung Barat itu, di Liwa, Selasa.


Unit Usaha AJI Bandar Lampung Gandeng Pelajar Malaysia

BANDAR LAMPUNG -- "Indepth Publishing (IP)" penerbit yang merupakan unit usaha Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung menggandeng pelajar Indonesia di Malaysia untuk mendistribusikan sejumlah buku yang telah diterbitkan.

Manajer IP, Tri Purna Jaya, di Bandarlampung, Selasa mengatakan kerja sama itu dilakukan dan diperlukan untuk memperluas pasar distribusi buku-buku terbitan Indepth Publishing keluar negeri.


December 17, 2012

[Tajuk] Pemimpin Baru, Harapan Baru

HARI ini Gubernur Lampung Sjacroedin Z.P. melantik Hanan A. Razak-Heri Wardoyo sebagai bupati dan wakil bupati Tulangbawang. Keduanya dilantik dalam sidang paripurna istimewa DPRD Tulangbawang.

Kabupaten Tulangbawang yang resmi berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Tulangbawang dan Tanggamus dan diresmikan keberadaannya olen Menteri Dalam Negeri pada 20 Maret 1997.


[Edisi Khusus] Tulangbawang, Memadukan Sejarah dan Kultural

MENYEBUT Tulangbawang tak bisa tidak segera membayang kemasyhuran pada masa lalu. Secara historis, Tulangbawang adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia di samping Sriwijaya, Kutai, dan Tarumanegara.

Dari catatan penziarah China, Fa-Hien, tersebutlah sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya, To-Lang P'o-Hwang (Tulangbawang), di pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera).


[Edisi Khusus] Cari Punyew, Datang ke Tulangbawang

WAY Tulangabawang kaya dengan jenis ikan, baik di dalam sungai maupun rawa di sekitarnya. Daerah itu memang sejak dahulu dikenal sebagai lumbung ikan. Jika ingin mencari punyew (ikan), datang saja ke Tulangbawang.

Warga di sepanjang jalur Way Tulangbawang memang bermatapencarian nelayan tangkap dan keramba. Bahkan, salah satu produk olahan ikan, terasi Menggala, terkenal hingga mancanegera. Terasi, ikan asin, dan ikan asap merupakan produk andalan usaha rumahan nelayan yang dapat dijadikan oleh-oleh khas kabupaten itu.


[Edisi Khusus] Dari Tuba, Lahir Dua Adik yang Mandiri

TULANGBAWANG menyimpan sejuta cerita terkait wilayah administrasinya. Setelah mandiri pascamekar dari Lampung Utara pada 1997, 10 tahun kemudian Bumi Megow Pak itu mekar kembali. Dua daerah otonomi baru (DOB) terbentuk, yakni Mesuji dan Tulangbawang Barat.

Pada awal terbentuknya, Tulangbawang memiliki wilayah terluas di Provinsi Lampung, yakni 22% dari luas provinsi itu. Menyadari besarnya tantangan dan upaya percepatan pembangunan serta memperpendek rentang kendali pelayanan publik, Sai Bumi Nengah Nyappur mekar kembali.


[Edisi Khusus] Bangunan Berornamen Adat Megou Pak Kantor Bupati Tulangbawang Barat Diresmikan

PANARAGAN (Lampost): Pembangunan di Kabupaten Tulangbawang Barat berlari cepat. Dalam kurun waktu tiga tahun, kabupaten ini telah banyak mewujudkan pembangunan nyata kepada masyarakat.

Salah satunya pembangunan kantor bupati di Kampung Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, yang rencananya akan diresmikan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., Senin (17-12).


[Edisi Khusus] Episode Baru Tulangbawang

Oleh Asrian Hendi Caya

KABUPATEN Tulangbawang memasuki episode baru. Episode ini bukan semata karena pergantian kepala daerah (bupati). Pergantian bupati memang menandai episode tersebut. Episode ini dimulai dengan pemekaran wilayah sehingga Kabupaten Tulangbawang dipecah menjadi tiga, yaitu Kabupaten Tulangbawang sebagai kabupaten induk, Kabupaten Mesuji, dan Kabupaten Tulangbawang Barat sebagai kabupaten baru.

Pemekaran ini tentunya punya implikasi yang luas bagi Tulangbawang. Bukan hanya wilayahnya yang berkurang, sehingga konfigurasi sumber daya alam dan manusia berubah. Bersamaan dengan itu, Tulangbawang harus memosisikan ulang perannya dalam konteks kewilayahan. Itulah sebabnya Tulangbawang harus mendefinisikan kembali keberadaannya dan masa depannya.


Antara Realitas Hidup dan Fenomena Sosial

DI tengah "kelesuan" dunia seni rupa Lampung, inisiatif dan langkah Kelompok Enam patut diapresiasi. Mereka tak menyerah dengan segala keterbatasan yang ada. Inilah usaha mandiri para seniman yang berangkat dari keprihatinan mandeknya dunia seni rupa Lampung.

MAKA, puluhan lukisan yang berderet rapi pada ruang pameran Taman Budaya Lampung (TBL), 2?9 Desember lalu. Ragam lukisan yang terpajang itu hasil karya enam perupa yang tergabung dalam Kelompok Enam. Empat perupanya dari Lampung dan dua perupa lainnya dari Jakarta.


December 16, 2012

[Perjalanan] Trek Tebing Air Terjun Way Kalam

GUNUNG Rajabasa yang masuk Register 3 itu menyimpan banyak keindahan alam. Salah satunya, air terjun Way Kalam.


Parit yang mengalirkan air pegunungan nan jernih di aliran sungai Way Kalam di Gunung Rajabasa itu tiba-tiba terputus. Tak pelak, jutaan meter kubik air yang turun dari puncak serta-merta jatuh dan terjun ke lembah sedalam sekira 40 meter.

[Lentera] Jazz Cilik Lampung di Malaysia

NAMA Lampung membahana di panggung jazz internasional, Kuala Lumpur, Malaysia, Mei lalu. Ini bukan ajang sembarangan, hampir semua musisi jazz terkenal dari Eropa, Amerika, dan Asia hadir dan menyaksikan perhelatan yang dikenal dengan nama World Youth Jazz Festival.

Di hadapan ribuan penonton, yang didominasi anak muda, grup musik asal Lampung, Three Song, tampil. Bahkan para personelnya, menjadi peserta termuda. Mereka adalah Samuel Song (13) sebagai pemain bas, Josafat Song (10) sebagai drumer, dan Alexander Sila (9) sebagai keyboardist.


[Lentera] Upakarti Presiden untuk Suherman

KESULITAN hidup dan bingung mencari pekerjaan membuat orang jadi kreatif. Itu yang dialami Suherman (42). Dia tersesat ke kain perca sehingga mendapat Upakarti dari Presiden.

Suherman (ketiga dari kanan) saat diterima Bupati Pringsewu Sujadi Saddat (ketiga dari kiri).

Menjadi buruh dan pedagang pisang adalah profesi Suherman sejak awal mulai mencari uang di desanya. Namun, pekerjaan tanpa status dan menggunakan otot itu tak juga menghadirkan kecukupan. Maka, warga Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Pringsewu, itu mulai berpikir ulang tentang masa depannya.


December 15, 2012

[Inspirasi] Dari Wayang Orang hingga Koreografer

Hari Jayaningrat (IST)

SENI merupakan bagian penting yang turut mewarnai kehidupan setiap insan manusia. Melalui seni, jiwa dan karakter seseorang makin lembut. Salah satunya seni tari. Seni olah tubuh yang mengusung keindahan gerakan, irama, dan kelembutan jiwa ini telah membuat Hari Jayaningrat jatuh hati.

Lewat seni tari, kini Hari menjadi koreografer andal. Dia mendongkrak popularitas seni tari Lampung di kancah nasional dan internasional.


Isbedy Stiawan dan Fitri Yani ke Malaysia

PENYAIR asal Lampung, Isbedy Stiawan ZS bersama Fitri Yani, diundang panelis Festival Puisi dan Lagu Rakyat Antarbangsa, Pulau Pangkor, Perak, Malaysia, 15-17 Desember 2012.

"Ya, saya diminta oleh panitia sebagai ahli panel dengan tema meningkatkan harmoni menerusi seni. Permintaan panitia saya sanggupi, dan sudah siapkan makalah," kata Isbedy saat dihubungi dari Kualalumpur, Malaysia, Sabtu.


December 12, 2012

[Fokus] Jangan Biarkan Bahasa Ibu Punah


BAHASA daerah atau dikenal sebagai bahasa ibu nyaris punah dalam era globalisasi ini. Untuk itu, dalam melestarikan bahasa daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan telah memasukkan pelajaran bahasa daerah pada kurikulum yang termuat dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lamsel Sulpakar, Selasa (11-12), mengatakan bahasa daerah dalam mata pelajaran di sekolah telah dimasukkan kurikulum, termuat dalam Mulok. Sebab, bahasa daerah wajib bagi sekolah, mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMA untuk dapat diajarkan kepada para anak didiknya.


[Fokus] Gunakan Bahasa Ibu dalam Kehidupan Sehari-hari

GUNA menjaga kelestarian etika dan budaya daerah yang ada, masyarakat Lampung Barat yang terdiri dari berbagai suku hingga saat ini tetap menjunjung tinggi bahasa daerahnya dengan cara tetap menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam berkomunikasi di rumah, orang Lampung menggunakan bahasa Lampung, orang Jawa dan Batak masing-masing menggunakan bahasa daerahnya. Suku Lampung bertemu dengan sesama sukunya tetap berkomunikasi menggunakan bahasa daerahnya. Masyarakat suku Jawa juga demikian.


[Fokus] Mulok Harus Dapat Porsi Lebih

KEKURANGPEDULIAN lembaga-lembaga adat untuk melestarikan bahasa ibu menjadikan bahasa daerah itu sebagai bahasa eksklusif yang hanya diketahui sekelompok masyarakat. Bila ini terus dibiarkan, akan terjadi seleksi alam dan harus disadari akibatnya, bahasa daerah tersebut pasti punah.

Ridwan, warga Tanjungaman, Kecamatan Kotabumi Selatan, pelaku pengguna bahasa daerah di kediamannya, Senin (10-12), mengatakan percakapan bahasa Lampung hanya dia dengarkan saat upacara adat. Saat interaksi sosial, lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.


Hentikan Pertikaian Sosial Terus Meletup di Lampung

Oleh Gatot Arifianto


TAHUN 2012, rangkaian tindak kekerasan massa dan pertikaian antarkelompok warga masih meletup di beberapa tempat di Provinsi Lampung.

Aparat keamanan dan pemerintah daerah seperti tak berdaya menghadapi amuk massa itu, sehingga korban pun berjatuhan, dan ancaman konflik serupa tetap mengintai.


December 11, 2012

Rinda Mulyani, Wartawan Kebudayaan Terbaik Nasional

RAJABASA (Lampost): Rinda Mulyani dari harian Lampung Post berada pada peringkat pertama pada pendidikan Sekolah Jurnalis Kebudayaan (SJK) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.

Sementara Adhitia Armitrianto, wartawan Suara Merdeka di posisi kedua, dan Sukmono Fadjar Turido, mantan wartawan Gatra yang sekarang bekerja di staf Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di posisi ketiga. Secara simbolis, sertifikat diberikan oleh Direktur Sekolah Jurnalis Kebudayaan Yusuf Susilo Hartono, Sekretaris Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Gatot Gautama, dan Encub Soebekti dari PWI Pusat.


Masyarakat Adat Restui Mukhlis-Makmur

LIWA (Lampost): Masyarakat adat merestui pasangan Mukhlis Basri-Makmur Azhari untuk memimpin Lampung Barat selama lima tahun ke depan.

Mukhlis Basri dan Makmur Azhari diberangkatkan secara adat dari Lamban Dalom (Istana) Kepaksian Pernong Kerajaan Sekala Brak di Pekon Balak, Kecamatan Batubrak, menuju tempat pelantikan di gedung DPRD Lambar, Liwa, yang berjarak sekitar 10 kilometer, Senin (10-12).


December 10, 2012

Rekomendasi dan Hasil Temu Redaktur Kebudayaan se-Indonesia 2012


REKOMENDASI DAN HASIL
TEMU REDAKTUR KEBUDAYAAN SE INDONESIA 2012



REKOMENDASI
TEMU REDAKTUR KEBUDAYAAN SE INDONESIA 2012

Dengan rahmad Tuhan Yang Maha Pengasih Penyayang, akhirnya Temu Redaktur Kebudayaan se-Indonesia 2012, di Jakarta, tanggal 9-11 Oktober 2012 yang diikuti oleh utusan dari PWI Cabang dan para redaktur kebudayaan dari 33 cabang ( di 32 provinsi) bisa terlaksana sesuai harapan. Untuk memaknai lebih lanjut upaya yang dilakukan Kemendikbud bersama PWI Pusat ini, kami merekomendasikan beberapa hal yang berkaitan dengan intern media, pemerintah dan masyarakat sebagai berikut:
1.      Yang terkait dengan intern Media
Menghimbau kepada para pemilik dan pengelola media massa (cetak) di Tanah Air, agar meningkatkan keberpihakannya pada produk berita dan penulisan kebudayaan. Dengan jalan, membuka rubrik kebudayaan bagi  yang belum punya, dan  mereaktualisasi, merevitalisasi rubrik kebudayaan agar bagi rubrik kebudayaan yang sudah ada lebih menarik, bergizi dan berkualitas, serta bisa turut mengawal tegaknya kebudayaan Indonesia di tengah perkembangan zaman yang mengglobal. Seiring hal itu masing-masing media massa diharapkan dapat meningkatkan  kompetensi pengelola dan wartawan bidang kebudayaan.

December 9, 2012

Seandainya Dayang Rindu 'Tidak Bisu'

Oleh Hisna Cahaya

Bismillah itu permulaan kalam/Dengan nama Tuhan semesta alam. Akan tersebut putri pilihan. Cucu pertuan di Tanjung Iran/Kata orang empunya cerita/Akan riwayat putri mahkota/Parasnya elok tiada bertara/Kabarnya mahsyur segenap Negara/Si Dayang Rindu konon namanya/Paras seperti bidadari indera/Menghilangkan akal budi bicara/Umurnya puncak ranum remaja.

LAMPU padam. Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung temaram. Suara pencerita muncul dari pengeras suara, membacakan pengantar kisah pembuka fragmen pertama pertunjukan The Song of Dajang Rindoe (Travelling Back to the Source) Komunitas Berkat Yakin (Kober) 2 Desember 2012.


[Komunitas] Pesan Moral melalui Gajah

SEBUAH kota besar dengan gedung-gedung kokoh dan menjulang berdiri bukan di atas tanah. Ini sebuah kota modern yang berbeda dengan daerah lain. Justru bangunan megah dan taman yang hijau sebagai pendukungnya itu berdiri di atas potongan gading gajah.

Ternyata penopang kota dengan gading sebagai tanahnya itu hanyalah dua ranting tua yang kering. Di sisi lain, seekor gajah dari jauh hanya bisa melihat bangunan yang berdiri megah.


[Komunitas] Pelukis Kelompok Enam Kegelisahan Seni Rupa Lampung

AKTIVITAS perupa di Lampung belum begitu hidup dan semarak. Pameran lukisan pun tidak tiap tahun diadakan. Kegelisahan itu melahirkan satu komunitas perupa Lampung dengan sebutan ?Kelompok Enam?.

Komunitas perupa ini kemudian langsung menggelar pameran lukisan sebagai bentuk eksistensi keberadaan pelukis. Pameran yang berlangsung enam hari sejak Minggu (2-12) itu diadakan di Taman Budaya Lampung.


Kerajaan Sekala Brak Gelar Angkon Muakhi

LIWA (Lampost): Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak melangsungkan prosesi adat angkon muakhi terhadap Kapolda Lampung Brigjen Pol. Heru Winarko di ruang Margasana Lamban Dalom (Istana Kerajaan) Kepaksian Pernong, Sabtu (8-10).

Prosesi angon muakhi (gelar kekerabatan) terhadap orang nomor satu di jajaran Polda Lampung ini dipimpin Pangeran Kepaksian Pernong Pangeran Edward Syah Pernong, Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23, disaksikan Saibatin Kepaksian Belunguh, Yanuar Firmansyah gelar Sultan Junjungan Paksi; Kepaksian Nyerupa, Salman Paksi gelar Sultan Pikulun Jayadiningrat; dan Saibatin Bujalan diway, Selayar Akbar gelar Sultan Jayakesuma.


[Fokus] Kreatif dengan Seni Tradisi

MENAMPILKAN seni tradisi Lampung dalam corak dan bentuk yang modern memang tidak selalu mulus. Ada saja pihak yang merasa sebagai ?penjaga tradisi? melihat secara picik dan menganggap modernisasi sebagai hal yang bisa merusak budaya Lampung.

Teater Satu pernah menampilkan lakon Aruk Gugat di Kaliakar, Bandar Lampung, di hadapan para tokoh adat. Awalnya para tokoh adat ini mengkritik teater yang membawakan legenda Aruk dan sastra lisan warahan itu.


[Fokus] Citarasa Musik dan Budaya Lampung

RASA percaya diri para seniman Lampung tampil di pentas megah dengan kesenian produk domestik harus menjadi inspirasi.

'ARUK GUGAT'. Penampilan para aktor Teater Satu berhasil memukau penonton dalam lakon Aruk Gugat di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung. Dalam lakon karya Iswadi Pratama ini, tergambar bagaimana menjadi "orang polos" pada zaman sekarang cenderung tidak mendapatkan tempat di masyarakat. (LAMPUNG POST/M. REZA)

Panggung Pacul di Ngayogjazz pada November itu hening sejenak. Saat announcer memperkenalkan Komunitas Jazz Lampung segera tampil dengan membawa warna etnik Lampung, semua penonton seperti menunggu kejutan.


[Fokus] Cetik Lampung dalam Ngayogjazz

PENCARIAN warna musik tak pernah berhenti. Musik etnik terus diburu untuk menciptakan diferensiasi. Musik dan budaya Lampung menjadi salah satu incaran untuk dipadukan musik modern kelas dunia.

CETIK DI NGAYOGJAZZ. Delapan personel Komunitas Jazz Lampung memainkan cetik yang dipadu rebana dan alat musik tradisional lain dengan peranti modern dalam Festival Jazz Ngayogjazz di Yogyakarta, November lalu. Kehadiran cetik di pentas level internasional itu mengundang decak kagum. (FOTO: ISTIMEWA)

Suara musik perkusi mengalun merdu di sebuah lapangan di Desa Brayut, Pandowaharjo, Yogyakarta, akhir November lalu. Perpaduan suara lembut itu berasal dari alat musik tradisional, seperti jimbe, rebana, gendang melayu, dan satu alat musik dari bambu asal Lampung yang disebut cetik atau gamolan.


December 7, 2012

Abdurrachman Sarbini, Raja Tulangbawang

MENGGALA (Lampung Post): Abdurrachman Sarbini, kemarin, dinobatkan sebagai ketua umum Megou Pak Tulangbawang, sekaligus sebagai Raja Tulangbawang.

Menurut ketua panitia dan tokoh adat Megou Pak, Bandarsyah, dari hasil rapat Marga Buibulan, Marga Tanggamoaan, Marga Buiaji, dan Marga Suwayumpu, disepakati menobatkan Abdurrachman Sarbini sebagai ketua umum Megou Pak sekaligus sebagai Raja Tulangbawang.


December 6, 2012

Tokoh Adat Tak Perlu SK

TANJUNGKARANG PUSAT (Lampost): Tokoh adat tidak membutuhkan surat keputusan dalam menjalankan fungsi sebagai pemersatu warga, tetapi mereka harus mematuhi adat yang berlaku.

Ketua Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang-Lampung (LAMP-TB) Wanmauli Sanggem mengatakan tokoh adat ditegaskan oleh kepanutan dan menjadi contoh bagi warga adatnya. Dalam bahasa Lampung, tutukan atau menjadi panutan tidak didasarkan surat keputusan kepala daerah.


December 5, 2012

Adat Istiadat Dijamin Konstitusi

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Adat istiadat dijamin oleh konstitusi, dan karena itu tak ada alasan pemerintah mengenyampingkan hak-hak adat dalam setiap program pembangunan. Hal itu terungkap dalam diskusi budaya saat Lembaga Adat Megow Pak Tulangbawang berkunjung ke kantor Lampung Post, kemarin (4-12).

Salah seorang Penyimbang Adat Marga Suay Umpu, Hadidar gelar Pangeran Menak Getti Rio Mego IV, menyayangkan adat yang seharusnya dihormati, diakui, dan dijamin negara dilanggar sejumlah oknum untuk kepentingan pribadinya. Dia mencontohkan sengketa lahan Register 45 Mesuji.


December 4, 2012

Sastrawan Lampung Harapan I Cerpen Nasional

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Cerpen Mantra Melipat Bumi karya sastrawanLampung, Muhammad Harya Ramdhoni, meraih juara harapan I dalam Lomba Menulis Cerita Pendek Tingkat Nasional Aruh Sastra Kalimantan Selatan IX. Perhelatan ini dinilai Dewan Juri Sandi Firly, H.E. Benyamine, dan Harie Insani Putra

Dari rilis yang Lampost terima, juara I diraih Tjut Zakiyah Anshari lewat cerpen Lingkar Serimpi, juara II Kalsum Belgis dengan cerpen Kumang, juara III Rahmiyati lewat cerpen Tapih. Safira Rizka Aulia meraih juara harapan II lewat Jalang, dan harapan III M. Welmi Ardini lewat karya Sebuah Kampung Para Pendulang.


Suhendra Terbitkan Buku 'Nyontek +'

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Motivator muda asal Lampung, Suhendra, menerbitkan motivasi berjudul Nyontek+. Buku ini diterbitkan oleh Indepth Publishing dan dicetak sebanyak 3.000 eksemplar.

Suhendra mengatakan buku ini diharapkan bisa menggugah semangat remaja untuk berprestasi dalam segala bidang, salah satunya berprestasi dalam belajar formal di sekolah. Ia mengatakan buku ini sebetulnya sudah ]ernah terbit tapi masih dicetak terbatas dan dijual dengan paket pelatihan motivasi.


December 3, 2012

Liputan Seni Budaya Kurang Berkedalaman

PELIPUTAN kegiatan kesenian di Lampung selama ini dinilai kurang berkembang dan belum berkedalaman, sehingga tak mampu mengimbangi perkembangan gairah seni dan budaya setempat yang terus makin tumbuh.

Karena itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung menjalin kerja sama dengan Dewan Kesenian Lampung (DKL) menggelar workshop menulis esai dan berita seni di aula PKBI Lampung di Bandarlampung, Sabtu-Minggu (1-2/12), kata Ketua AJI Bandarlampung, Wakos Reza Gautama, di Bandarlampung, Minggu.


December 2, 2012

Menulis Esai dan Seni Memperkaya Keterampilan

TELUKBETUNG BARAT (Lampost): Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung bekerja sama dengan Dewan Kesenian Lampung (DKL) menghelat workshop menulis esai dan berita seni di Aula PKBI lantai 2, Sabtu(1-12) pagi.

Acara ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (1?2 Desember). Hadir dalam acara itu Naqila Syam; ketua Forum Lingkar Pena Lampung, Hasanudin Z. Arifin; penulis cerpan Lampung yang karyanya telah diterbitkan di mana-mana, Wayan; salah seorang pelopor gamolan Lampung, dan undangan lainnya.


December 1, 2012

Indepth Lampung Terbitkan Buku Kedua tentang Moro-Moro Mesuji

-- Yulvianus Harjono

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -  Penerbit buku independen, Indepth Publishing, segera menerbitkan buku kedua tentang kisah masyarakat Moro-Moro di Mesuji, Lampung. Buku ini diberi judul "Kami Bukan Superman, Sebuah Cerita dari Moro-Moro".

Managing Director Indepth Publishing, Tri Purna Jaya, dalam siaran persnya, Sabtu (1/12/2012) menjelaskan, buku ini berisi tentang jurnalisme narasi mengenai kondisi kesehatan masyarakat Moro-Moro di Register 45 Mesuji. Buku yang dalam proses cetak ini ditulis oleh Ridwan Hardiansyah, jurnalis Tribun Lampung.


AJI Gelar Pelatihan Penulisan Esai

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandarlampung menggelar pelatihan penulisan esai dan berita seni untuk meningkatkan mutu wartawan setempat dalam menulis suatu karangan prosa maupun berita seni.
       
Pelatihan itu diikuti unsur media dan kolumnis di aula PKBI Bandarlampung, Sabtu.