Oleh M. Lutfi
Akibat penyerangan warga Gunungsugih Baru ke Kampung Sukajawa, sedikitnya tiga warga Sukajawa luka bacok, seorang luka tembak, tujuh rumah dilempari hingga pecah kaca depannya, dan dua sepeda motor dibakar.
PERANG antarkampung di perbatasan Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) dan Kabupaten Pesawaran mencoreng suasana Iduladha, kemarin, sekitar pukul 11.00.
Suasana menegangkan baru cair setelah digelar pertemuan tokoh antarkampung yang bertikai?Kampung Sukajawa, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lamteng, dan Kampung Gunungsugih Baru, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, di Balai Kampung Sukajawa. Pertemuan difasilitasi Polres Lamteng dan Polres Lampung Selatan yang wilayah hukumnya juga meliputi Kabupaten Pesawaran.
Kedua pihak akhirnya sepakat tidak akan mengulangi tindakannya, menjaga situasi kondusif, dan menyerahkan proses hukum ke aparat penegak hukum.
Hadir dalam pertemuan itu, di antaranya Kapolres Lamteng AKBP Yulias, Kapolres Lampung Selatan AKBP Bayu Aji, Dandim Lamteng Letkol Ridwan Maulana. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko juga hadir dalam pertemuan yang digelar selepas magrib hingga pukul 20.15 tersebut.
Menurut data kepolisian, akibat penyerangan warga Gunungsugih Baru ke Kampung Sukajawa, sedikitnya tiga warga Sukajawa luka bacok, seorang luka tembak, tujuh rumah dilempari hingga pecah kaca depannya, dan dua sepeda motor dibakar. Para korban, yakni Mustofa dan Asmuni luka bacok di tangan kanan, Sidik luka bacok di dada kanan, sedangkan Suhendi luka tembak di kaki kanan.
Keributan bermula dari kecelakaan di Jalinsum Kampung Sukajawa. Jumiati, warga Dusun I, Kampung Sukajawa, mengalami patah tangan akibat tertabrak sepeda motor Suzuki Satria tanpa nomor polisi yang dikendarai Rico Ferdi Fernando (23), warga Kampung Bernai, Kecamatan Tegineneng.
Peristiwa itu pun mengundang warga berdatangan, baik dari Kampung Sukajawa maupun Kampung Gunungsugih Baru, yang bersebelahan dengan Kampung Bernai. Maka terjadilah baku hantam dan saling kejar.
Tepat di depan Masjid Nurul Islam, Sukajawa, seorang warga Gunungsugih Baru terjatuh dari sepeda motor dan senjata api yang dibawanya terlempar.
Melihat itu, warga Sukajawa memukulinya. Tapi, bersamaan dengan itu, puluhan warga Gunungsugih Baru yang bersenjata tajam dan senjata api datang sehingga keributan memuncak di depan masjid yang tengah menyelenggarakan pemotongan hewan kurban tersebut.
Penyerang juga merusak rumah di Dusun V, Kampung Sukajawa. Pertikaian baru berhenti setelah petugas kepolisian berdatangan.
"Sebenarnya ini kesalahan komunikasi karena yang bertikai warga Dusun 1, tetapi yang menjadi korban justru warga Dusun V," ujar Camat Bumiratu Nuban, Arya Dinata, di lokasi kejadian, kemarin. (DRA/R3)
mlutfi@lampungpost.co.id
Sumber: Lampung Post, Rabu, 16 Oktober 2013
Akibat penyerangan warga Gunungsugih Baru ke Kampung Sukajawa, sedikitnya tiga warga Sukajawa luka bacok, seorang luka tembak, tujuh rumah dilempari hingga pecah kaca depannya, dan dua sepeda motor dibakar.
PERANG antarkampung di perbatasan Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) dan Kabupaten Pesawaran mencoreng suasana Iduladha, kemarin, sekitar pukul 11.00.
Suasana menegangkan baru cair setelah digelar pertemuan tokoh antarkampung yang bertikai?Kampung Sukajawa, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lamteng, dan Kampung Gunungsugih Baru, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, di Balai Kampung Sukajawa. Pertemuan difasilitasi Polres Lamteng dan Polres Lampung Selatan yang wilayah hukumnya juga meliputi Kabupaten Pesawaran.
Kedua pihak akhirnya sepakat tidak akan mengulangi tindakannya, menjaga situasi kondusif, dan menyerahkan proses hukum ke aparat penegak hukum.
Hadir dalam pertemuan itu, di antaranya Kapolres Lamteng AKBP Yulias, Kapolres Lampung Selatan AKBP Bayu Aji, Dandim Lamteng Letkol Ridwan Maulana. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko juga hadir dalam pertemuan yang digelar selepas magrib hingga pukul 20.15 tersebut.
Menurut data kepolisian, akibat penyerangan warga Gunungsugih Baru ke Kampung Sukajawa, sedikitnya tiga warga Sukajawa luka bacok, seorang luka tembak, tujuh rumah dilempari hingga pecah kaca depannya, dan dua sepeda motor dibakar. Para korban, yakni Mustofa dan Asmuni luka bacok di tangan kanan, Sidik luka bacok di dada kanan, sedangkan Suhendi luka tembak di kaki kanan.
Keributan bermula dari kecelakaan di Jalinsum Kampung Sukajawa. Jumiati, warga Dusun I, Kampung Sukajawa, mengalami patah tangan akibat tertabrak sepeda motor Suzuki Satria tanpa nomor polisi yang dikendarai Rico Ferdi Fernando (23), warga Kampung Bernai, Kecamatan Tegineneng.
Peristiwa itu pun mengundang warga berdatangan, baik dari Kampung Sukajawa maupun Kampung Gunungsugih Baru, yang bersebelahan dengan Kampung Bernai. Maka terjadilah baku hantam dan saling kejar.
Tepat di depan Masjid Nurul Islam, Sukajawa, seorang warga Gunungsugih Baru terjatuh dari sepeda motor dan senjata api yang dibawanya terlempar.
Melihat itu, warga Sukajawa memukulinya. Tapi, bersamaan dengan itu, puluhan warga Gunungsugih Baru yang bersenjata tajam dan senjata api datang sehingga keributan memuncak di depan masjid yang tengah menyelenggarakan pemotongan hewan kurban tersebut.
Penyerang juga merusak rumah di Dusun V, Kampung Sukajawa. Pertikaian baru berhenti setelah petugas kepolisian berdatangan.
"Sebenarnya ini kesalahan komunikasi karena yang bertikai warga Dusun 1, tetapi yang menjadi korban justru warga Dusun V," ujar Camat Bumiratu Nuban, Arya Dinata, di lokasi kejadian, kemarin. (DRA/R3)
mlutfi@lampungpost.co.id
Sumber: Lampung Post, Rabu, 16 Oktober 2013
No comments:
Post a Comment