BANDARLAMPUNG - Zulkarnain Zubairi atau yang lebih dikenal dengan Udo Z. Karzi meraih Penghargaan Kamaroeddin pada malam refleksi 20 tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung yang digelar di Kafe Rumah Putih yang beradi di Kelurahan Gotongroyong, Tanjungkarang Pusat, tadi malam.
Dia dinilai memiliki konsistensi sebagai budayawan Lampung. Udo Z. Karzi menyisihkan nominator lainnya dalam meraih penghargaan tersebut, yakni Iswadi Pratama, LBH, S.B. Laila, dan Uki M. Kurdi.
Sementara, dalam kegiatan tersebut, Endri Y. juga berhasil meraih Penghargaan Saidatul Fitriah. Jurnalis yang bertugas di harian Koran Editor itu berhasil meraih penghargaan tersebut setelah dewan juri yang terdiri dari H.S. Tisnanta, Budisantoso Budiman, dan Fadilasari memilih karya jurnalistiknya berjudul Bersenyum Manis dari Pringsewu sebagai karya jurnalistik terbaik dari 71 karya yang diseleksi.
H.S. Tisnanta mengatakan, ada beberapa kriteria penilaian untuk menentukan peraih penghargaan Saidatul Fitriah. Di antaranya, dampak pemberitaan, keunggulan, ekslusivitas, dan data.
"Ini gelaran penghargaan Saidatul Fitriah yang ketujuh," kata dia saat menyampaikan sambutan.
Menurutnya, penghargaan itu diberikan untuk mengenang kedua tokoh, yaitu Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin. Saidatul Fitriah adalah pewarta foto surat kabar mahasiswa Teknokra Universitas Lampung yang pada 3 Oktober 1999 wafat setelah dirawat lima hari akibat cidera karena liputan saat terjadi bentrok di depan kampus Universitas Bandar Lampung.
Sementara, Kamaroeddin adalah putra daerah Lampung yang merupakan pelopor wartawan nasional.
Kegiatan malam refleksi 20 tahun AJI Bandarlampung tadi malam dihadiri beberapa tamu undangan. Di antaranya Ketua DPRD Bandarlampung Wiyadi, Ketua Peradi Lampung Abi Hasan Muan, anggota DPRD Lampung Tulus Purnomo, Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, dan Kadiskominfo Bandarlampung Sidik Ayogo. (ben/p2/c3/whk)
Sumber: Radar Lampung, Minggu, 7 September 2014
Dia dinilai memiliki konsistensi sebagai budayawan Lampung. Udo Z. Karzi menyisihkan nominator lainnya dalam meraih penghargaan tersebut, yakni Iswadi Pratama, LBH, S.B. Laila, dan Uki M. Kurdi.
Sementara, dalam kegiatan tersebut, Endri Y. juga berhasil meraih Penghargaan Saidatul Fitriah. Jurnalis yang bertugas di harian Koran Editor itu berhasil meraih penghargaan tersebut setelah dewan juri yang terdiri dari H.S. Tisnanta, Budisantoso Budiman, dan Fadilasari memilih karya jurnalistiknya berjudul Bersenyum Manis dari Pringsewu sebagai karya jurnalistik terbaik dari 71 karya yang diseleksi.
H.S. Tisnanta mengatakan, ada beberapa kriteria penilaian untuk menentukan peraih penghargaan Saidatul Fitriah. Di antaranya, dampak pemberitaan, keunggulan, ekslusivitas, dan data.
"Ini gelaran penghargaan Saidatul Fitriah yang ketujuh," kata dia saat menyampaikan sambutan.
Menurutnya, penghargaan itu diberikan untuk mengenang kedua tokoh, yaitu Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin. Saidatul Fitriah adalah pewarta foto surat kabar mahasiswa Teknokra Universitas Lampung yang pada 3 Oktober 1999 wafat setelah dirawat lima hari akibat cidera karena liputan saat terjadi bentrok di depan kampus Universitas Bandar Lampung.
Sementara, Kamaroeddin adalah putra daerah Lampung yang merupakan pelopor wartawan nasional.
Kegiatan malam refleksi 20 tahun AJI Bandarlampung tadi malam dihadiri beberapa tamu undangan. Di antaranya Ketua DPRD Bandarlampung Wiyadi, Ketua Peradi Lampung Abi Hasan Muan, anggota DPRD Lampung Tulus Purnomo, Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, dan Kadiskominfo Bandarlampung Sidik Ayogo. (ben/p2/c3/whk)
Sumber: Radar Lampung, Minggu, 7 September 2014
No comments:
Post a Comment