Oleh Munaris
TABIK pun.
Ingat malam pertama? Bingung. Deg-degan. Nano-nano-lah yang dipikirkan. Ini, itu, bisa jadi inu. Begitulah kalau mau memulai sesuai yang baru. Hal yang dipaparkan pada tulisan ini juga nano-nano karena juga mengenai sesuatu yang baru. Bagaimana tidak, dalam tulisan ini dibahas mengenai tesis (karya ilmiah untuk S-2) yang ditulis dengan bahasa Lampung.
Pernahkah Anda membaca tesis berbahasa Lampung? Jawaban Anda tentu bisa Anda pahami. Sekalipun menugasi Hatim (tokoh utama The Adventure of Hatim), tidak akan menemukan tesis berbahasa Lampung di kolong langit ini. Namun, dua tahun lagi, kalau ada ibu mengidam nimang tesis berbahasa Lampung, kemungkinan bisa tertunaikan.
TABIK pun.
Ingat malam pertama? Bingung. Deg-degan. Nano-nano-lah yang dipikirkan. Ini, itu, bisa jadi inu. Begitulah kalau mau memulai sesuai yang baru. Hal yang dipaparkan pada tulisan ini juga nano-nano karena juga mengenai sesuatu yang baru. Bagaimana tidak, dalam tulisan ini dibahas mengenai tesis (karya ilmiah untuk S-2) yang ditulis dengan bahasa Lampung.
Pernahkah Anda membaca tesis berbahasa Lampung? Jawaban Anda tentu bisa Anda pahami. Sekalipun menugasi Hatim (tokoh utama The Adventure of Hatim), tidak akan menemukan tesis berbahasa Lampung di kolong langit ini. Namun, dua tahun lagi, kalau ada ibu mengidam nimang tesis berbahasa Lampung, kemungkinan bisa tertunaikan.