BANDARLAMPUNG, FS -- Direktur LBH Bandar Lampung yang juga legal Fajar Sumatera, Wahrul Fauzi Silalahi mendapat Kamaroeddin Award 2015 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung dalam malam puncak HUT ke-21 AJI di Cafe Dawiels, Bandarlampung, Sabtu (29/8).
August 31, 2015
August 30, 2015
FLP Lampung Undang Udo Z Karzi Isi Training Menulis Asyik di Lampung Post
Oleh Adian Saputra
Duajurai.com, Bandar Lampung – Penulis senior yang juga penyair Lampung, Udo Z Karzi, Minggu, 30/8/2015, menjadi pembicara dalam kelas “Menulis Asyik” yang diadakan di ruang pertemuan harian umum Lampung Post. Acara ini diadakan Forum Lingkar Pena (FLP) Lampung.
Udo memaparkan beberapa kiat menulis sehingga menjadi keasyikan tersendiri. Penyair bernama asli Zulkarnain Zubairi ini adalah penulis buku yang produktif. Selain kumpulan puisi Mak Dawah Mak Debingi, Udo juga menulis beberapa buku lain, di antaranya Menulis Asyik.
Duajurai.com, Bandar Lampung – Penulis senior yang juga penyair Lampung, Udo Z Karzi, Minggu, 30/8/2015, menjadi pembicara dalam kelas “Menulis Asyik” yang diadakan di ruang pertemuan harian umum Lampung Post. Acara ini diadakan Forum Lingkar Pena (FLP) Lampung.
Suasana pelatihan “Menulis Asyik” di ruang pertemuan Lampung Post yang diadakan FLP Lampung. ISTIMEWA |
August 28, 2015
Menjadi Sarjana atau Cendekia?
Oleh Slamet Sudaryono
DUNIA pendidikan tingkat perguruan tinggi telah memasuki tahun ajaran baru. Prosesi penerimaan calon mahasiswa baru pun telah digelar melalui berbagai jalur yang tersedia, dan hanya menyisakan jalur mandiri. Dari berbagai lulusan sekolah menengah atas (SMA), yang jumlahnya puluhan ribu, berebut posisi di berbagai perguruan tinggi pilihan masing-masing, baik lokal maupun luar daerah.
Di Lampung, Universitas Lampung (unila) menjadi Universitas yang selalu banyak diburu oleh lulusan SMA dan sederajat. Sekitar 46.123 calon mahasiswa mengkuti seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) untuk masuk Unila. Namun, universitas bergengsi di Lampung tersebut hanya akan menerima sekitar 2.328 calon mahasiswa (Lampost, 10/7/2015).
DUNIA pendidikan tingkat perguruan tinggi telah memasuki tahun ajaran baru. Prosesi penerimaan calon mahasiswa baru pun telah digelar melalui berbagai jalur yang tersedia, dan hanya menyisakan jalur mandiri. Dari berbagai lulusan sekolah menengah atas (SMA), yang jumlahnya puluhan ribu, berebut posisi di berbagai perguruan tinggi pilihan masing-masing, baik lokal maupun luar daerah.
Di Lampung, Universitas Lampung (unila) menjadi Universitas yang selalu banyak diburu oleh lulusan SMA dan sederajat. Sekitar 46.123 calon mahasiswa mengkuti seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) untuk masuk Unila. Namun, universitas bergengsi di Lampung tersebut hanya akan menerima sekitar 2.328 calon mahasiswa (Lampost, 10/7/2015).
Bahasa Lampung Kian Tergerus
BANDARLAMPUNG, FS -- Tidak dapat dihindari saat ini Kota Bandarlampung menuju kota metropolis. Keragaman warga Kota Tapis Berseri semakin memberi warna budaya. Dalam proses itu, budaya asli Lampung sedikit banyak mengalami pergeseran, termasuk pemahaman masyarakat akan bahasa dan aksara Lampung.
Menurut anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung, Erdiansyah Putra, untuk tetap mempertahankan budaya asli Lampung diperlukan langkah strategis dan upaya yang nyata sebagai bentuk kepedulian agar adat istiadat warisan nenek moyang tetap lestari.
Menurut anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung, Erdiansyah Putra, untuk tetap mempertahankan budaya asli Lampung diperlukan langkah strategis dan upaya yang nyata sebagai bentuk kepedulian agar adat istiadat warisan nenek moyang tetap lestari.
Gubernur Gagas Sail Krakatau
BANDARLAMPUNG,FS — Pemerintah Provinsi Lampung meminta pemerintah pusat menyelenggarakan kegiatan bahari internasional di Lampung dengan nama Sail Krakatau. Kegiatan tersebut akan membantu program kelautan Lampung yang kini menjadi konsen Pemprov Lampung, yaitu Optimalisasi kekayaan Laut yang dimiliki seperti optimalisasi pariwisata kelautan Lampung.
August 27, 2015
Pariwisata, Medsos, Kearifan Lokal, dan PAD
Oleh Eko Sugiarto
TULISAN berjudul Mengembangkan PAD Lampung melalui Pariwisata (Fajar Sumatera,5/8/2015) mendorong saya untuk membuat tulisan ini. Tulisan Saudara Muswir tersebut memang agak sulit saya pahami. Meskipun demikian, ada beberapa catatan kecil atas tulisan tersebut dan perlu saya sampaikan di sini. Tentu sebatas yang bisa saya pahami dari tulisan Saudara Muswir tersebut.
Pertama, di awal tulisan tersebut Saudara Muswir mengemukakan bahwa Provinsi Lampung punya potensi untuk meraup PAD melalui pariwisata, namun banyak destinasi wisata yang cukup sulit dikembangkan. Saya bersepakat bahwa masih banyak destinasi wisata di Lampung yang sulit dikembangkan. Akan tetapi, sulit bukan berarti tidak mungkin, bukan? Saya kira Saudara Muswir juga bersepakat dengan hal ini. Satu hal yang saya khawatirkan dari tulisan Saudara Muswir ini adalah pengembangan destinasi wisata yang semata-mata hanya bertumpu pada aspek ekonomi (dalam hal ini meraup PAD).
TULISAN berjudul Mengembangkan PAD Lampung melalui Pariwisata (Fajar Sumatera,5/8/2015) mendorong saya untuk membuat tulisan ini. Tulisan Saudara Muswir tersebut memang agak sulit saya pahami. Meskipun demikian, ada beberapa catatan kecil atas tulisan tersebut dan perlu saya sampaikan di sini. Tentu sebatas yang bisa saya pahami dari tulisan Saudara Muswir tersebut.
Pertama, di awal tulisan tersebut Saudara Muswir mengemukakan bahwa Provinsi Lampung punya potensi untuk meraup PAD melalui pariwisata, namun banyak destinasi wisata yang cukup sulit dikembangkan. Saya bersepakat bahwa masih banyak destinasi wisata di Lampung yang sulit dikembangkan. Akan tetapi, sulit bukan berarti tidak mungkin, bukan? Saya kira Saudara Muswir juga bersepakat dengan hal ini. Satu hal yang saya khawatirkan dari tulisan Saudara Muswir ini adalah pengembangan destinasi wisata yang semata-mata hanya bertumpu pada aspek ekonomi (dalam hal ini meraup PAD).
August 26, 2015
Budaya Lampung segera Dibukukan
Oleh Firman Luqmanulhakim
BANDAR LAMPUNG -- Peneliti dan budayawan Lampung Profesor Margareth Kartomi kini sedang mempersiapkan buku budaya Lampung yang berisi tentang tarian, musik, dan drama Lampung. “Buku ini merupakan hasil observasi yang juga bagian dari penelitian yang saya gagas bersama suami sejak tahun 80-an," jelas Margareth seusai diterima Sekretaris Provinsi (sekprov) Lampung, Arinal Djunaidi di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (25/8/2015).
Dia mengatakan pada tahun 2016 mendatang akan ada enam peneliti budaya yang berasal dari Australia yang akan secara mendalam meneliti kebudayaan di Provinsi Lampung. “Kegiatan penelitian ini merupakan dedikasi untuk tetap terus membantu dalam menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat istiadat budaya Lampung,” jelas wanita yang akrab disapa Margareth ini.
BANDAR LAMPUNG -- Peneliti dan budayawan Lampung Profesor Margareth Kartomi kini sedang mempersiapkan buku budaya Lampung yang berisi tentang tarian, musik, dan drama Lampung. “Buku ini merupakan hasil observasi yang juga bagian dari penelitian yang saya gagas bersama suami sejak tahun 80-an," jelas Margareth seusai diterima Sekretaris Provinsi (sekprov) Lampung, Arinal Djunaidi di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (25/8/2015).
Dia mengatakan pada tahun 2016 mendatang akan ada enam peneliti budaya yang berasal dari Australia yang akan secara mendalam meneliti kebudayaan di Provinsi Lampung. “Kegiatan penelitian ini merupakan dedikasi untuk tetap terus membantu dalam menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat istiadat budaya Lampung,” jelas wanita yang akrab disapa Margareth ini.
August 25, 2015
Musik tradisional Lampung jadi mata kuliah ISI Yogyakarta
Oleh Budisantoso Budiman
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan ISI Surakarta akan memasukan musik tradisional Lampung dalam kurikulum dan menjadi salah satu mata kuliah Musik Daerah Nusantara di kedua perguruan tinggi seni tersebut.
Sedangkan di ISI Denpasar, mata kuliah Musik Tradisional Lampung baru dijadikan mata kuliah ekstrakurikuler, kata I Wayan Sumerta Dana Arta alias Wayan Moccoh, seniman Lampung asal Bali, di Bandarlampung, Senin.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan ISI Surakarta akan memasukan musik tradisional Lampung dalam kurikulum dan menjadi salah satu mata kuliah Musik Daerah Nusantara di kedua perguruan tinggi seni tersebut.
Beberapa remaja memainkan gamolan, alat musik tradisional Lampung (ANTARA Lampung/Gatot Arifianto) |
Peneliti Australia Buat Buku Budaya Lampung
Oleh Agus Wira Sukarta
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Prof Margareth Kartomi peneliti budaya Lampung asal Australia akan membuat buku terkait budaya, tarian, musik, dan drama di daerah itu.
"Buku ini merupakan hasil dari observasi yang juga bagian dari penelitian yang digagas bersama suami saya semenjak tahun 80-an," kata dia, di Bandarlampung, Selasa.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Prof Margareth Kartomi peneliti budaya Lampung asal Australia akan membuat buku terkait budaya, tarian, musik, dan drama di daerah itu.
Prof Margareth Kartomi peneliti budaya Lampung asal Australia (FOTO ANTARA Lampung) |
August 20, 2015
Duta Wisata Masa Depan
Oleh Eko Sugiarto
KEDUA anak saya begitu antusias ketika saya ajak berkunjung ke sebuah kompleks pemakaman, sekitar dua minggu yang lalu. Kompleks pemakaman yang kami kunjungi adalah Taman Makam Seniman Budayawan Girisapto di Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Dr. Liberty Manik. Komponis,” ucap seorang anak saya ketika membaca tulisan di sebuah nisan. Dia juga menanyakan apa itu komponis.
KEDUA anak saya begitu antusias ketika saya ajak berkunjung ke sebuah kompleks pemakaman, sekitar dua minggu yang lalu. Kompleks pemakaman yang kami kunjungi adalah Taman Makam Seniman Budayawan Girisapto di Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Dr. Liberty Manik. Komponis,” ucap seorang anak saya ketika membaca tulisan di sebuah nisan. Dia juga menanyakan apa itu komponis.
August 19, 2015
Teater Satu Hadirkan Lampung dalam Festival Darwin
DARWIN, FS--Teater Satu Lampung akan berkolaborasi dengan Brown's Art Theatre menmpilkan sebuah pertunjukan bertajuk The Ages of the Bones dalam Festival Darwin, pada 23 Agustus mendatang. Teater Satu diundang dalam perhelatan yang telah diselenggarakn sejak 1980-an itu, sebagai salah satu grup teater yang saat ini cukup diperhitungkan di Indonesia dan Asia.
Dalam festival yang digelar di wilayah paling utara benua Australia itu, Teater Satu akan menyajikan beberapa bentuk seni tradisi Lampung juga sumatera dan jawa. "Untuk kebutuhan eksplorasi ini, kami akan menyajikan nyubuk, tuping sekura, warahan, silat serta beberapa bentuk musik dan tari dari sumatera dan jawa," ujar Direktur Artistik Teater Satu Lampung Iswadi Pratama.
TEATER SATU LAMPUNG. Salah satu pentas Teater Satu Lampung. |
DKL Diminta Gali Potensi Kebudayaan Lampung
Oleh Agus Setyawan
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Berbagai potensi kebudayaan yang hingga kini belum dikenal oleh masyarakat harus digali. khususnya yang mempunyai nilai jual, demikian permintaan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.
"Banyak kebudayan kita yang berasal dari leluhur Lampung, tetapi belum dikenal khalayak atau masyarkat luas," kata Ridho saat pengukuhan pengurus DKL di Bandarlampung, Rabu.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Berbagai potensi kebudayaan yang hingga kini belum dikenal oleh masyarakat harus digali. khususnya yang mempunyai nilai jual, demikian permintaan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.
TARI NGEJAGA TUPING. Siswa SMAN Kotagajah menyajikan Tari Ngejaga Tuping dalam pengukuhan DEwan Kesenian Lampung (DKL) di Balai Keratun Kantor Gubernur, Rabu (19/8). FAJAR SUMATERA/TOMMY SAPUTRA |
Pengurus DKL Dikukuhkan
Oleh Agus Wira Sukarta
Bandarlampung, (Antara) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengukuhkan pengurus Dewan Kesenian Lampung periode 2015--2019 di Balai Keratun Komplek Perkantoran Gubernur Lampung, Rabu.
Bandarlampung, (Antara) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengukuhkan pengurus Dewan Kesenian Lampung periode 2015--2019 di Balai Keratun Komplek Perkantoran Gubernur Lampung, Rabu.
August 10, 2015
Melampungkan Bahasa Lampung
Oleh Erzal Syahreza Aswir
SETIAP daerah memiliki ciri khas tersendiri yang tak bisa disamakan dengan daerah yang lain. Ciri-ciri tersebut pun beraneka ragam mulai dari warna kulit, jenis rambut, pakaian adat, tradisi warisan leluhur, juga bahasa daerah. Ciri yang berbeda menjadikan hal tersebut sebagai sebuah identitas yang patut dijunjung tinggi.
Di bumi Nusantara ini terdapat berbagai macam identitas daerah yang beranekaragam lantaran negeri ini merupakan sebuah kepulauan, dengan tingkat multikulturalitas yang tinggi. Sebuah kekayaan yang patut dijadikan kebanggan setiap putera-puteri bangsa ini, yang juga berpotensi menjadi sumber kekayaan nasional selain sebagai sebuah identitas nasional.
SETIAP daerah memiliki ciri khas tersendiri yang tak bisa disamakan dengan daerah yang lain. Ciri-ciri tersebut pun beraneka ragam mulai dari warna kulit, jenis rambut, pakaian adat, tradisi warisan leluhur, juga bahasa daerah. Ciri yang berbeda menjadikan hal tersebut sebagai sebuah identitas yang patut dijunjung tinggi.
Di bumi Nusantara ini terdapat berbagai macam identitas daerah yang beranekaragam lantaran negeri ini merupakan sebuah kepulauan, dengan tingkat multikulturalitas yang tinggi. Sebuah kekayaan yang patut dijadikan kebanggan setiap putera-puteri bangsa ini, yang juga berpotensi menjadi sumber kekayaan nasional selain sebagai sebuah identitas nasional.
Quo Vadis Pariwisata Daerah?
Oleh Eko Sugiarto
TULISAN ini terinspirasi dari keluhan kawan-kawan di bebeberapa daerah, khususnya yang berasal dari luar Pulau Jawa. Dalam beberapa kali perbincangan, muncul beberapa hal terkait dengan pariwisata di daerah mereka. Dua di antaranya adalah masalah kelembagaan dan masalah sumber daya manusia di bidang pariwisata.
Dalam hal kelembagaan, dengan berbagai pertimbangan (antara lain untuk alasan efektivitas), penggabungan beberapa dinas dalam satu lembaga adalah hal yang wajar dilakukan oleh daerah. Misal, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan digabung menjadi satu adalah sesuatu yang memang sudah umum dan masuk akal. Namun, ada daerah yang menggabungkan Dinas Pariwisata dengan dinas lain yang terkesan dipaksakan.
TULISAN ini terinspirasi dari keluhan kawan-kawan di bebeberapa daerah, khususnya yang berasal dari luar Pulau Jawa. Dalam beberapa kali perbincangan, muncul beberapa hal terkait dengan pariwisata di daerah mereka. Dua di antaranya adalah masalah kelembagaan dan masalah sumber daya manusia di bidang pariwisata.
Dalam hal kelembagaan, dengan berbagai pertimbangan (antara lain untuk alasan efektivitas), penggabungan beberapa dinas dalam satu lembaga adalah hal yang wajar dilakukan oleh daerah. Misal, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan digabung menjadi satu adalah sesuatu yang memang sudah umum dan masuk akal. Namun, ada daerah yang menggabungkan Dinas Pariwisata dengan dinas lain yang terkesan dipaksakan.
August 5, 2015
Mengembangkan PAD Lampung melalui Pariwisata
Oleh Muswir
PROVINSI Lampung, sesungguhnya sangat berpotensi untuk meraup PAD melalui pariwisata. Namun, sayangnya masih banyak destinasi wisata yang cukup sulit dikembangkan.
Oleh karena itulah, kita memerlukan strategi yang interaktif untuk lebih menggiatkan kekuatan dunia wisata, misalnya saja destinasi yang jauh, kita harus memakai strategi diplomasi interaktif, baik melalui promosi, seperti brosur brosur yang mengembangkan wisata secara baik.
PROVINSI Lampung, sesungguhnya sangat berpotensi untuk meraup PAD melalui pariwisata. Namun, sayangnya masih banyak destinasi wisata yang cukup sulit dikembangkan.
Oleh karena itulah, kita memerlukan strategi yang interaktif untuk lebih menggiatkan kekuatan dunia wisata, misalnya saja destinasi yang jauh, kita harus memakai strategi diplomasi interaktif, baik melalui promosi, seperti brosur brosur yang mengembangkan wisata secara baik.