BANDARLAMPUNG, FS – Fungsi sastra adalah untuk menghidupkan kata-kata yang dalam keseharian terancam stagnan karena banalisasi kehidupan sosial politik. Bahasa Indonesia yang di tangan politisi dan birokrat terasa kehilangan makna menjadi segar dan hidup dalam olahan penyair atau sastrawan.
|
DISKUSI SASTRA. Penyair Ahmad Yulden Erwin (kedua dari kiri) menyampaikan pandangan dalam sesi diskusi Wisata Seni Baca Sastra 2015 di Taman Budaya Lampung, Bandarlampung, Kamis, 29/10/2015. (FOTO: FAJAR SUMATERA/UDO Z KARZI) |
Penyair Joko Pinurbo mengatakan hal itu dalam Wisata Seni Baca Sastra 2015 di Taman Budaya Lampung (TBL), Bandarlampung, Kamis (29/10). Selain Joko Pinurbo, tampil juga dalam kegiatan yang diisi baca puisi dan cerpen ini sastrawan AS Laksana, Ahda Imran, Ari Pahala Hutabarat, Ahmad Yulden Erwin, Iswadi Pratama, dan Wicaksono Adi.