BANDARLAMPUNG, FS -- Tiga sastrawan Lampung, Isbedy Stiawan ZS, Arman AZ dan Juperta Panji Utama akan bertolak ke Belanda, Kamis (5/11).
Ketiga sastrawan itu akan membaca puisi dan diakusi di Universitas Leiden dan di hadapan mahasiswa-civitas akademik yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Roterdam.
"Di Roterdam kami akan baca puisi dan diakusi pada Minggu, 9 November. Sedangkan di Universitas Leiden, 13 November," jelas Isbedy dalam rilis yang diterima Fajar Sumatera, Rabu (4/11).
Selain baca puisi dan diskusi, misi sastrawan Lampung ini melakuka pendataan tentang kekayaan budaya Lampung yang tersimpan di Belanda.
"Kami akan mendata dan setidaknya merepro peninggalan budaya Lampung masa lalu yang ada di Belanda. Akan disumbangkan kepada Pemprov Lampung," jelas Arman AZ, cerpenis yang concern pada penelitian khasanah budaya Lampung.
Pada Selasa (2/11) ketiga satrawan Lampung diterima Gubernur M Ridho Ficardo sekaligus melepas.
Gubernur berpesan agar menjaga nama baik daerah selama di Belanda. Ia juga mengharap agar membawa kekayaan budaya Lampung yang tersimpan di museum atau perpustakaa di Belanda walaupun berupa fotocopy. (UZK)
Sumber: Fajar Sumatera, Kamis, 5 November 2015
Ketiga sastrawan itu akan membaca puisi dan diakusi di Universitas Leiden dan di hadapan mahasiswa-civitas akademik yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Roterdam.
"Di Roterdam kami akan baca puisi dan diakusi pada Minggu, 9 November. Sedangkan di Universitas Leiden, 13 November," jelas Isbedy dalam rilis yang diterima Fajar Sumatera, Rabu (4/11).
Selain baca puisi dan diskusi, misi sastrawan Lampung ini melakuka pendataan tentang kekayaan budaya Lampung yang tersimpan di Belanda.
"Kami akan mendata dan setidaknya merepro peninggalan budaya Lampung masa lalu yang ada di Belanda. Akan disumbangkan kepada Pemprov Lampung," jelas Arman AZ, cerpenis yang concern pada penelitian khasanah budaya Lampung.
Pada Selasa (2/11) ketiga satrawan Lampung diterima Gubernur M Ridho Ficardo sekaligus melepas.
Gubernur berpesan agar menjaga nama baik daerah selama di Belanda. Ia juga mengharap agar membawa kekayaan budaya Lampung yang tersimpan di museum atau perpustakaa di Belanda walaupun berupa fotocopy. (UZK)
Sumber: Fajar Sumatera, Kamis, 5 November 2015
No comments:
Post a Comment