tag:blogger.com,1999:blog-385650412024-03-15T23:20:35.632-07:00ulun lampungSocial and Culture ReferencesUnknownnoreply@blogger.comBlogger2721125tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-68880773526998118352023-10-27T17:40:00.005-07:002023-10-28T18:47:40.512-07:00Lampung dalam Cerpen Pilihan Kompas 2022Oleh Endriyono
SUDAH diumumkan. Dan,
semua pecinta sastra pasti sudah tahu siapa pemenangnya. Kompas tetap menunjukkan kelasnya, penjaga gawang sastra tanah air
yang ketika Orde Lama dipegang Balai Pustaka. Mungkin di zaman Orde Baru, ada
perbalahan, wasit penjaga sastra antara majalah Horison atau Kementerian P &
K.
Konsistensi Kompas, di tengah sepi dan pudarnya
produk sastra, Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-45300831018903933822023-02-03T21:05:00.006-08:002023-02-03T21:08:02.887-08:00Syapril Yamin, Menjaga Alunan Musik Gamolan Pekhing Oleh Vina OktaviaGamolan pekhing atau dikenal dengan cetik merupakan alat musik dari bambu. Syapril Yamin membuat sekaligus memainkan Gamolan pekhing. Dia mengabdikan hidupnya agar alat musik itu terus mewarnai peradaban manusia.Syapril Yamin, sosok maestro dan pelestari gamolan pekhing. (Foto: Kompas/Vina Oktavia)Mencintai gamolan pekhing sudah ada dalam darah Syapril Yamin (53) sejakUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-17039219797078470262022-11-08T03:00:00.001-08:002022-11-09T03:13:00.606-08:00Warna Lokal dalam Cerita Masa KecilOleh Eko
SugiartoJudul buku: Negarabatin,
Negeri di Balik BukitPenulis: Udo Z KarziPenerbit: Dunia Pustaka JayaCetakan: Pertama, 2022ISBN: 978-623-221-834-5
ENTAH senang,
entah susah, cerita tentang masa kecil selalu menarik. Peristiwa sehari-hari
yang dijalin dalam cerita model ini terasa apa adanya. Inilah yang dilakukan
Udo Z Karzi.
Cerita dalam
novel ini memang rekaan. Namun, beberapa Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-84479806493837833882022-10-26T03:28:00.062-07:002022-11-09T02:51:29.604-08:00Negarabatin dan Kekayaan Hati Oleh Hidayati RusydiPADA satu kesempatan, saya mengikuti acara bedah buku berjudul Negarabatin, Negeri di Balik Bukit (Pustaka Jaya, 2022) dengan pembicara Arman AZ, Dedy Tri Riyadi, penulisnya, Udo Z. Karzi, dan moderator Maghdalena. Zoom yang diselenggarakan Apresiasi Sastra dan Rumah Produksi Indonesia (RPI), 15 September 2022 lalu, ini saya ikuti sampai selesai. Bahkan, saya menjadi penanya Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-36787260616716116692022-10-21T21:48:00.003-07:002022-10-22T22:35:32.592-07:00Dari Saburai 'Negarabatin' Jadi Nomine Penghargaan Sastra 2022Oleh Maspril
Aries
NEGARABATIN
ada banyak di hamparan daratan Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) atau Provinsi
Lampung. Tapi novel berjudul Negarabatin, Negeri di Balik Bukit"
hanya ada satu karya Udo Z Karzi yang nama lengkapnya Zulkarnain Zubairi.
Negarabatin, Negeri di Balik Bukit karya Udo Z Karzi.Novel karya
mantan aktivis pers mahasiswa dari Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Teknokra
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-12647090288270913022022-09-18T03:19:00.001-07:002022-11-09T02:23:06.896-08:00Menelusuri Sekujur Negarabatin Oleh Arman AZNegarabatin, Negeri di Balik Bukit karya Udo Z. KarziPERTAMA saya mengucapkan selamat kepada Udo Z Karzi yang sudah menerbit novel Negarabatin: Negeri di Balik Bukit.Tidak banyak novel yang berlatar Lampung. Saya ingat ada Muhammmad Harya Ramdhoni pernah menulis novel berlatar Lampung Barat juga.Ada sebagian novel-novel yang beberapa fragmennya berlatar Lampung. Mungkin kita Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-63457371290587325422022-09-17T08:18:00.012-07:002022-09-26T08:50:50.528-07:00Negarabatin: Upaya Meninggalkan & Mengekalkan Kampung HalamanOleh Dedy Tri RiyadiMengapa Negarabatin?• Di Lampung ada banyak tempat dengan kata Negara/Negeri seperti; Negara Ratu, Negara Sungkai, Negara Sakti, Negara Tama, Negara Harja, Negeri Besar, Negeri Jaya, dsb.• Tentu, alasan utama novel ini berjudul Negarabatin karena didasarkan pada kenangan akan tempat lahir, dibesarkan, dan sebagai tempat membentuk pribadi dari Uyung/Zulkarnain/Yasir Irawan.• Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-55386918598041868042022-08-26T07:31:00.009-07:002022-09-04T08:40:16.726-07:00Jendela ke Dunia Pengalaman yang Berbeda, Unik, dan Penuh Cerita Oleh Rahmad Desmi Fajar
MEMBACA Negarabatin: Negeri di Balik Bukit
karya Udo Z. Karzi (Pustaka Jaya, 2022) ini menyenangkan. Sebagai penikmat
(salah-satunya) genre kenangan masa kecil, memoar dan autobiografi, ada nilaiplus
yg mudah dilihat dari karya-karya yang ditulis dengan baik seperti ini. Penuh
detil, termasuk kesetiaan menggunakan istilah dan kebiasaan lokal.
Gaya Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-5066486332463184492021-06-08T08:36:00.010-07:002022-09-04T08:10:50.289-07:00Jejak Udo Z Karzi di Dunia Jurnalistik hingga Dikenal sebagai SastrawanOleh Resky Mertarega SaputriUdo Z Karzi (Tribunlampung.co.id/Reskymerta)HAMPIR
sepanjang usianya Zulkarnain Zubairi yang dikenal dengan nama Udo Z Karzi hidup
dari menulis. Dia juga sempat terjun ke dunia njurnalis.Ia
sempat mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri
dan MAN di Liwa.
Udo
Z Karzi pernah terjun ke dunia jurnalistik sebagai wartawan lepas Harian Umum Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-33419241067566897842021-01-01T20:28:00.031-08:002022-09-20T22:15:42.654-07:00Melayu Tua
Oleh Fath SyahbudinFath Syahbudin (IST) PADA tahun 1960-an orang bertanya, “Bahasa Lampung itu seperti Palembang ya?” Saya jawab.. “Tidak sama sekali.” Lampung bukan bagian dari Melayu. Kami suku ‘Melayu Tua’ (Proto Melayu).Kalau orang Deli berkata “Kemane pigi”.. orang Minang berkata, “Kama pa i”.. orang Palembang bilang, “Nak kemano”. Anda masih bisa mengerti. Tetapi kalau saya berkata “Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-92212924711526730542020-10-20T04:08:00.010-07:002022-09-04T08:04:21.438-07:00Penyair Lampung Menang Kusala Sastra Khatulistiwa 2020: Inggit Kaget karena Tak Mendaftarkan DiriOleh Jelita Dini KinantiPENYAIR wanita Lampung Inggit Putria Marga berhasil menjadi pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2020 atas kumpulan puisi berjudul Empedu Tanah, Kamis (15/10). Kusala Sastra Khatulistiwa adalah ajang penghargaan bagi dunia kesusastraan Indonesia yang didirikan Richard Oh dan Takeshi Ichiki.Ingggit tak pernah menyangka jika akan menjadi pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-53105192860738347802020-08-10T06:06:00.001-07:002022-09-04T08:06:45.513-07:00 Ajip Rosidi dan Kongres Daerah NusantaraOleh Rachmat T HidayatKETIKA Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS) akan menyelenggarakan Kongres Basa Sunda, 19-22 Januari 1988, di Cipayung, Bogor, Ajip Rosidi, yang ketika itu menjadi gurubesar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku, Jepang, menyampaikan gagasannya, bahwa selain Kongres Basa Sunda--yang pertama kali diselenggarakan di Bandung, tahun 1924, perlu diselenggarakan pula "Kongres Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-31345132769758854832020-02-11T18:33:00.001-08:002022-09-04T08:08:32.097-07:00Jalan Terjal Sastra Daerah
Oleh Lugina De
DAFTAR buku-buku sastra daerah yang dianugerahi Hadiah Sastra Rancagé tampaknya bisa dijadikan tolok ukur jejak kesusastraan daerah. Sejauh ini, ada tujuh kategori sastra daerah yang masuk “radar” penilaian Hadiah Sastra Rancagé, yaitu sastra Sunda, Jawa, Bali, Lampung, Batak, Banjar, dan Madura. Di antara ketujuh sastra daerah tersebut, tercatat sastra Sunda, Jawa, dan Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-81285892386062953262019-10-25T06:59:00.001-07:002022-09-04T08:12:58.362-07:00Apa Kabar Dramawan Lampung?
Oleh HM Indrajaya
Gedung Wanita yang diberikan Pemda untuk Kegiatan Kesenian di Lampung.
TAHUN-TAHUN belakangan ini statistik tidak resmi kegiatan teater di kawasan nusantara menunjukkan frekuensinya yang menaik terutama di kalangan remaja, lebih-lebih di Jakarta, pementasan, pergelaran, dan kegiatan drama tak putus-putus. Baik itu dinaikkan oleh group-group Teater Remaja maupun group-groupUnknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-23030543755957013102019-01-24T09:27:00.003-08:002019-02-06T04:54:26.189-08:00Kumpulan Orang-Orang ”Gila”
Oleh Hapris Jawodo
BAGI saya,
penggalan kehidupan di Teknokra Unila
selama empat tahun (1986-1990) merupakan catatan yang membekas sangat dalam. Selama
di sini, semua pengalaman sebagai seorang mahasiswa rasanya sangat lengkap. Pun
bergudang-gudang bekal ilmu, wawasan, dan pengalaman, yang kemudian menjadi
modal penting pasca lulus kuliah.
Kehidupan di
kampus ibarat di surga. Di sini, Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-31535522218584820182019-01-24T09:21:00.001-08:002024-02-13T09:27:17.677-08:00Teknokra: Cinta, Benci dan Damai
Oleh Ferry Faturokhman
SAYA tak pernah bisa melupakan saat-saat awal mengenal Teknokra di akhir
Agustus 1999. Saat itu saya bersama lima ribuan mahasiswa baru lainnya berada
di GSG Unila (Gedung Serba Guna Universitas Lampung) mengikuti kegiatan propti
(program pengenalan perguruan tinggi). Jadwal hari itu adalah pengenalan
UKM-UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di Unila. Ada Pramuka, Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-21574693685740146942019-01-24T09:12:00.000-08:002019-01-28T05:17:06.705-08:00Teknokra, Sebuah Wadah Investasi Ilmu dan Masa Depan
Oleh Moh. Ridwan
SEORANG
mahasiswa baru Universitas Lampung bertanya tentang aktivitas kampus yang
kemungkinan akan digelutinya di luar bangku kuliah. Visinya bagus, dia ingin
menjadi ‘mahasiwa plus’ yang kelak siap menghadapi dunia nyata selepas wisuda.
Dalam
pikirannya, dunia sesungguhnya adalah dunia di luar bangku kuliah, yakni dunia
kerja. Sementara kampus hanya untuk bekal
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-65505170031838698102019-01-17T06:05:00.000-08:002019-01-22T06:37:43.195-08:00 Ratusan Pelajar Mengecam Koruptor dan Belajar Puisi
Review Buku Serial PMK 7: Negeri Tanpa Korupsi
Oleh Sunaryo Broto
SAYA terima buku Puisi Menolak Korupsi 7: Negeri Tanpa Korupsi terbitan Buana Grafika, Yogya pada 11 Januari 2018 di rumah saya di pinggir hutan yang asri, Komplek Pupuk Kaltim, Bontang. Sampul buku masih tetap bergambar potongan sayap kupu-kupu. Buku tebal ini dikirim penyunting buku ini, Sosiawan Leak (bersama Rini Tri Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-89785173808749188802018-12-22T05:19:00.000-08:002018-12-27T05:20:33.023-08:00Atje Padmawiganda, “Medan Ra’jat”, dan Sejarah Pers di Lampung
Oleh Arman AZ
BEBERAPA tahun lalu, dalam buku lama terbitan Dinas P & K Provinsi Lampung tahun 80-an, saya memergoki nama Atje Padmawiganda (selain Kamaroeddin dan Mas Arga, nama yang lebih dulu familiar dalam sejarah pers di Lampung) dan perannya dalam penerbitan koran di Lampung. Nama itu mengeram dalam memori saya karena nyaris tidak pernah terdengar.
Koran Medan Ra'jatUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-33095176631445002742018-10-02T06:52:00.000-07:002019-01-22T06:53:51.832-08:00Hadiah Sastra Rancage & Upaya Ajip Rosidi Lestarikan Bahasa Daerah
Oleh Irfan Teguh
Tahun ini, Hadiah Sastra Rancage memasuki usia yang ke-29. Para penerima hadiah adalah pengarang yang menulis dalam bahasa Sunda, Jawa, Bali, Lampung, Batak, dan Banjar.
Penganugerahaan Hadiah Sastra Rancage 2017. FOTO/Pemprov Jabar
tirto.id - Dalam acara peringatan ulang tahun Ajip Rosidi yang ke-50 pada 1988, panitia membagikan buku berjudul Ajip Rosidi Setengah Abad Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-83199456234075427812018-01-24T08:51:00.003-08:002018-12-27T04:50:13.639-08:00In Memoriam Daoed Joesoef
Oleh Udo Z Karzi
INNALILLAHI wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah seorang pemikir sosial-budaya.
Daoed Joesoef
Daoed Joesoef meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan pada Selasa (23/1/2018) pukul 23.55 WIB.
Semasa Orde Baru, pria lahir di Medan Kota, Sumatera Utara, 8 Agustus 1926 ini Mendikbud (1978-1983) yang kebijakannya sangat dibenci mahasiswa. Kebijakan Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-66909057749913172582017-11-13T05:20:00.000-08:002019-01-28T05:21:59.853-08:00Mengulik Kata ‘Tabik Pun’
Oleh Novan Saliwa
Novan Saliwa. DOKPRI
POLA pergaulan masyarakat Lampung sangat mengedepankan etika sopan-santun. Norma yang diatur di dalam adat juga kental dengan ajaran dan nilai-nilai ke-Islaman, menghormati yang lebih tua, dan menggunakan panggilan sebagai bentuk penghormatan. Itu semua terkandung dalam falsafah hidup ulun Lampung piil pesenggiri, nemui nyimah, bejuluk beadok, sakai Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-26205565043665479292017-10-23T08:20:00.000-07:002017-10-23T09:25:58.061-07:00Jejak Islam Lampung dan Problem Penulisan Sejarah*
Oleh Udo Z Karzi<!--[if !supportFootnotes]-->[1]<!--[endif]-->
KAMI, Penerbit Pustaka LaBRAK,
Satupena, dan Pusat Dokumentasi Lampung (PDL), baru saja meluncurkan buku Meniti Jejak Tumbai di Lampung: Zollinger,
Kohler dan PJ Veth--Lampung Tumbai 2015 karya Frieda Amran di PDL,
Langkapura, Bandar Lampung, 14 Oktober 2017 lalu. Buku mengenai Lampung tempo dulu
(tumbai, bahasa Lampungnya) ini Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-3284774564687862742017-09-13T06:51:00.003-07:002017-09-13T07:02:20.258-07:00Ajip Rosidi Terus Hidupkan Hadiah Sastra Rancage
Oleh Anwar Siswadi
TEMPO.CO, Bandung - Ajip Rosidi berjalan tertatih-tatih bersama sebilah tongkat di tangan kanannya. Ia bolak-balik naik turun panggung kecil yang tingginya sejengkal tangan orang dewasa. Nani Widjaja, istrinya, dan puluhan undangan termasuk Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, mengiringinya dengan tatapan dari belakang.
Selusin peraih penghargaan Hadiah Sastra Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-38565041.post-4313225139497749992017-09-12T09:02:00.000-07:002017-09-13T09:07:20.594-07:00Hadiah Sastra Rancage 2017: Menyelamatkan Bahasa Daerah yang Nyaris Punah
Pemenang Hadiah Sastra Rancage 2017 bersama Wagub Jabar Deddy Mizwar, aktris Nani Wijaya, dan budayawan Ajip Rosidi. (KORAN JAKARTA/Teguh Rahardjo)
YAYASAN Kebudayaan Rancage, sebagai lembaga yang bergerak dalam pemeliharaan, pengembangan, dan pelestarian bahasa dan sastra daerah, khususnya Sunda, Jawa, Bali, dan Lampung, pada tahun ini kembali menganugerahkan Hadiah Sastra Rancage 2017 Unknownnoreply@blogger.com0