BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pasar Seni Bandar Lampung masih memiliki kesan sebagai tempat negatif dan tempat mesum. Perlu ada perubahan sehingga Pasar Seni bisa ramai dan meriah.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bandar Lampung Erni Suud, Selasa (19-4), mengatakan Disbudpar memiliki program untuk mengembalikan fungsi Pasar Seni sebagai pusat seni dan kebudayaan.
Nantinya Pusat seni yang berada di dekat Lapangan Enggal ini harus dibuat meriah dengan berbagai kegiatan, seperti musik, tari, dan teater.
Ia mengungkapkan para pekerja seni yang menempati Pasar Seni diharapkan bisa menampilkan kegiatan pembuatan kerajinan pada para pengunjung. Pengunjung pun akan tertarik dan membali hasil kerajinan yang sudah dibuat.
Disbudpar hanya merapikan Pasar Seni. Kerusakan kecil dan mengecat masih bisa dilakukan. Namun, untuk merenovasi tidak bisa karena Pasar Seni merupakan milik Pemprov Lampung.
Ia menilai Pasar Seni terkesan kumuh dan seram karena lampu penerangan sedikit. Disbudpar sudah meminta ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) untuk memasang penerangan tambahan.
Selama ini orang-orang takut orang masuk ke Pasar Seni. Kesan yang ditangkap masyarakat adalah tempat yang negatif. "Saat pagi hari, sekitar pukul 07.00 sudah pernah dicek. Banyak anak-anak jalanan yang sedang tidur," kata Erna.
Pemkot menginginkan agar Pasar Seni dan sekitarnya bebas dari maksiat. Satpol PP juga sudah diminta untuk selalu mengawasi dan memeriksa tempat itu saat malam hari.
Pasar Seni memiliki dua gedung utama dan 27 pondok. Nantinya akan dibuat tempat makan di gedung utama yang memiliki dua lantai. Ia menambahkan Disbudpar sudah sekali bertemu dengan penghuni Pasar Seni. "Mereka juga menyepakati rencana Pemkot untuk kembali menghidupkan Pasar Seni," ujar Erni. (MG2/K-1)
Sumber: Lampung Post, Rabu, 20 April 2011
No comments:
Post a Comment