BANDAR LAMPUNG, RABU- Kantor Balai Bahasa Lampung berupaya mengembangkan bengkel sastra musikalisasi puisi sebagai cara alternatif mengapresiasi puisi. Upaya itu ditempuh untuk mewadahi minat dan kreativitas berkesenian generasi muda Lampung.
Kepala Kantor Bahasa Lampung Agus Sri Danardana, Rabu (13/2), mengatakan, puisi sebagai salah satu aliran sastra yang tidak begitu diminati sebelumnya hanya tampil konvensional melalui tampilan deklamasi atau pendramaan puisi. Dalam tiga tahun terakhir, kegiatan musikalisasi puisi sebagai cara lain mengapresiasi puisi baik dalam bentuk festival atau pertunjukan makin marak di Lampung.
"Yang menggembirakan, peserta atau pelaku musikalisasi puisi tersebut adalah siswa-siswa SMA se-Lampung. Banyaknya peserta siswa SMA menjadikan pengembangan musikalisasi di Lampung akan lebih panjang dan diharapkan bisa bertahan lama," katanya.
Dalam kurun waktu 2006-2007, para peserta SMA itu tidak hanya mengikuti festival, melainkan juga memenangi festival. Diantaranya Festival Musikalisasi Puisi tingkat provinsi, festival se-Sumatera, dan festival nasional. Dalam pandangan Agus Sri, potensi dan bakat berkesenian tersebut harus diwadahi supaya tidak putus.
Saat ini musikalisasi puisi yang diwadahi dalam bentuk bengkel sastra Kantor Bahasa Lampung tengah melatih 36 siswa SMA se-Lampung yang berminat pada musikalisasi puisi. Pelatihan selama tiga hari mulai Selasa (12/2) hingga Kamis (14/2) dilakukan bekerja sama dengan Deavies Sanggar Matahari yang merupakan penggiat musikalisasi puisi dari Jakarta. Selama pelatihan, para siswa mendapat gemblengan tentang musikalisasi puisi. (HLN)
Sumber: Kompas.com, Rabu, 13 Februari 2008
No comments:
Post a Comment