BANDAR LAMPUNG (Lampost): Rencana pembangunan kawasan Katamso Wisata Kuliner (KWK) membuka peluang bagi masyarakat dalam pengembangan ekonomi kerakayatan.
Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno mengatakan pengembangan KWK yang akan dibuka Sabtu (9-2), bukan untuk kepentingan wali kota. Ini dimaksudkan agar Bandar Lampung memiliki kawasan wisata kuliner seperti di Pecinan (Semarang). Di mana, di kawasan itu banyak sekali pedagang makanan yang menjadikan daerah tersebut kawasan wisata kuliner.
"Apa yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag), adalah satu terobosan menarik bantuan pusat untuk meningkatkan perekonomian warga Bandar Lampung. Kita berharap, KWK yang akan dibuka juga bisa berkelanjutan dalam hal penataan PKL yang ada," kata Eddy, Senin (4-2).
Ke depan, penataan kawasan untuk kepentingan masyarakat pedagang akan dikembangkan di lantai dasar Ramayana dan Jalan Raden Intan. "Bila perlu, pembatas jalan kita buat seperti pembatas bus way (trans-Jakarta, red) di Jakarta. Sehingga, akan lebih indah dan tertata dengan rapi. Tidak seperti saat ini, yang terkesan semrawut," kata Eddy.
Tahap awal, KWK terdiri dari 20 pedagang makanan gerobak bantuan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Perindag). Mereka merupakan hasil seleksi dari 42 pedagang yang mengajukan usulan mendapatkan bantuan gerobak, kursi, meja, tenda, sebagai peralatan dagangan yang akan ditempatkan di kawasan wisata kuliner.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Bandar Lampung Enny Wahyuni mengatakan pusat santap malam yang akan menjadi salah satu kawasan wisata kuliner ini akan menjadi percontohan.
Untuk itu, dia sangat berharap pedagang yang sudah mendapatkan tempat dan bantuan peralatan ini dapat memperhatikan rasa, kebersihan, dan keindahan tempat di kawasan wisata itu. n KIM/K-2
Sumber: Lampung Post, Rabu, 6 Februari 2008
No comments:
Post a Comment