BANDAR LAMPUNG (Lampost): Melestarikan seni budaya Lampung menjadi satu persoalan yang penting terutama dalam rangka menyambut Tahun Kunjungan Wisata Lampung Tahun 2009.
VISIT LAMPUNG YEAR. Pawai budaya yang menandai peringatan hari jadi ke-44 Provinsi Lampung dan Visit Lampung Year di Lapangan Parkir Saburai, Jumat (4-4), diikuti perwakilan berbagai kabupaten-kota. Topeng tradisional Lampung, yang biasa ditampilkan dalam acara adat, kemarin dimunculkan dalam perayaan tersebut. (LAMPUNG POST/ZUKRI FAHMI)
"Persoalan pelestarian kebudayaan akan sangat erat hubungannya dengan penyelenggaraan event kebudayaan," kata Wakil Gubernur Lampung Syamsurya Ryacudu dalam kegiatan Pagelaran Seni Budaya Lampung di Lapangan Parkir Saburai, Jumat (4-4). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-44 Provinsi Lampung.
Dia mengatakan kegiatan kebudayaan menjadi sangat penting dalam rangka melakukan promosi budaya dan juga pariwisata yang ada di Lampung kepada masyarakat luas, wisatawan, dan juga dunia usaha.
Untuk itulah, dia mengharapkan adanya penumbuhan nilai-nilai kelokalan khas Lampung sehingga menarik bagi siapa pun yang hadir. Karena itu, kegiatan ini merupakan satu kegiatan positif dalam mengapresiasikan budaya Lampung.
Hal senada dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Lampung Tibrizi Asmarantaka. Kegiatan pagelaran diadakan sebagai ajang penyaluran bakat menyatukan budaya Lampung sebagai tuan rumah di Provinsi Lampung.
Selain itu kegiatan ini juga sebagai acara silahturahmi antarbudaya berbeda di Provinsi Lampung. Dan juga sebagai sarana promosi dan menyukseskan Program Visit Lampung Year 2009.
Dalam acara itu diadakan pagelaran seni tarian tuping atau sekuraan yang merupakan kesenian asal Lampung Barat seakan menjadi satu roh dalam kegiatan tersebut.
Koordinator seni tuping dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung Yusuf Rusman mengatakan tari tuping yang dihadirkan menggambarkan berbagai karakter manusia.
Dia mengemukakan masing-masing daerah kabupaten dan kota memiliki karakter dan tema yang berlainan sesuai dengan ciri daerah tersebut. Misalnya, Kota Metro yang menampilkan tema Metro Bersih, penari topeng menggenakan pakaian kebersihan lengkap dengan sapu sebagai alat kebersihan.
Begitu juga dengan mobil hias milik Kota Metro yang menggambarkan tugu Adipura hasil kerja sama seluruh masyarakat Kota Metro dalam menjaga kebersihan.
Seluruh peserta pagelaran mengikuti pawai tuping dan kendaraan hias dengan melalui rute Lapangan Saburai--Jalan Raden Intan--Jalan Jenderal Sudirman--kembali ke Lapangan Saburai.
Selain berasal dari 11 daerah kabupaten dan kota, pawai diikuti Marching Band Gita Praja Saburai Pemprov Lampung, tambur minang Keluarga Sumatera Barat Lampung, Kereta Kencana Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL), dan Barongsai Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Lampung.
Kegiatan juga akan diisi dengan hiburan rakyat yang dimeriahkan dengan pementasan musik, tari-tarian, dan lagu dari 11 kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung. Acara tersebut akan dimulai pada pukul 19.30 WIB hingga selesai di Lapangan Parkir Saburai, Enggal, Bandar Lampung. n TYO/*/K-2
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 5 April 2008
No comments:
Post a Comment