BANDAR LAMPUNG (Lampost): Enam penyair Lampung diundang Persatuan Penulis Nasional Malaysia (PENA) mengikuti perhelatan internasional Pesta Penyair Nusantara (PPN) 2009 di Kuala Lumpur, 20--22 November.
Keenam penyair itu adalah Edy Samudra Kertagama, Dahta Gautama, Ari Pahala Hutabarat, M. Arman A.Z., Syaiful Irba Tanpaka, dan Udo Z. Karzi.
Menurut Dahta Gautama, undangan ini sebagai bentuk betapa penting keberadaan sastrawan Lampung di kancah internasional. "Event ini membanggakan bagi sastrawan yang diundang. Dan ternyata penyair Lampung mendapat perhatian dan tempat yang serius di kancah sastra internasional," kata Dahta.
Edy Samudra Kertagama, penyair yang juga diundang pada perhelatan PPN, mengungkapkan sudah pantas kalau Lampung disebut sebagai lumbung penyair nasional.
Namun Edy menyesalkan soal bantuan yang diberikan pemprov. "Bantuan berupa uang hanya diberikan kepada Isbedy. Padahal yang diundang ada enam sastrawan," ujar Edy Samudra.
Untuk itu, kata Edy, ia akan menemui Ketua DPRD Provinsi Lampung. "Bersama beberapa sastrawan Lampung, saya akan menemui Ketua DPRD. Kami akan menanyakan hak kami selaku seniman. Karena untuk kegiatan kebudayaan ada anggarannya."
Sumber di Bagian Budaya Pemprov Lampung mengatakan bantuan dana untuk acara PPN di Kuala Lumpur diberikan kepada Isbedy Stiawan Z.S. karena ia mengklaim sebagai ketua rombongan.
Namun Isbedy Stiawan mengaku tidak tahu ada berapa orang selain ia yang diundang ke PPN di Malaysia. "Itu undangan pribadi terhadap kepenyairan saya. Saya sendiri tidak tahu ada berapa orang penyair Lampung yang diundang. Yang saya tahu, Udo Z. Karzi juga diundang," kata dia.
Sedangkan pemerintah daerah Lampung, menurut Isbedy, belum mengonfirmasi hal tersebut kepadanya menyangkut keberangkatan para penyair Lampung itu, "Ini undangan pribadi dari mereka (PENA, red)," ujarnya. n MG13/K-1
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 7 November 2009
No comments:
Post a Comment