Laporan Wartawan Tribun Lampung Yoso Muliawan
BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Sastrawan Lampung Asarpin Aslami meraih Hadiah Sastra Rancage 2010. Ia memenangkan Rancage lewat karya sastra Lampung berupa kumpulan cerita pendek (cerpen) berjudul Cerita-cerita jak Bandar Negeri Semuong.
Hadiah Sastra Rancage untuk Asarpin diumumkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Ajip Rosidi, di Kampus Universitas Padjajaran, Jalan Dipati Ukur No 35, Bandung, Senin (1/2).
Asarpin unggul atas sastrawan Lampung lainnya Oky Sanjaya dengan karya sastra Lampung berupa kumpulan puisi, Di Lawok Nyak Nelepon Pelabuhan. Karya Asarpin berisi 17 cerpen berbahasa Lampung.
Kumpulan cerpen itu berlatar belakang kehidupan masyarakat di Teluk Semaka, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus. "Saya membuat cerpen-cerpen itu mulai tahun 2004 sampai akhir 2007," ujar Asarpin.
Dalam sejumlah judul cerpennya, Asarpin menceritakan kejayaan rempah-rempah dan di Bandar Negeri Semuong pada zaman dahulu serta pelabuhan di Teluk Semaka. Ada pula kisah mengenai adat-istiadat dan tradisi masyarakat setempat.
"Salah satu cerpen berisi cerita tentang usaha seorang pemuda menemui gadis pujaannya dengan cara berbisik-bisik," ujarnya.
Salah satu adat-istiadat yang dikisahkan Asarpin dalam cerpennya adalah pemberian gelar pengantin laki-laki dan perempuan. "Ada juga soal pengantin perempuan ikut pengantin laki-laki setelah nikah yang dalam bahasa Lampung artinya metudau atau biasa disebut patrilineal," katanya.
Meski rampung dikerjakan akhir 2007, namun kumpulan cerpen tersebut baru diterbitkan Desember 2009 melalui penerbit BE Press. Anggota Yayasan Kebudayaan Rancage Irfan Anshory menuturkan, salah satu pertimbangan pihaknya memberi Hadiah Sastra Rancage 2010 kepada
Asarpin, karena memelopori karya cerpen berbahasa Lampung. "Hadiah berupa piagam dan uang tunai Rp 5 juta akan diberikan pada bulan Mei nanti," katanya. Selain Asarpin, tiga sastrawan lain juga menerima Hadiah Sastra Rancage, masing-masing berasal dari Sunda, Jawa, dan Bali.
Sebelum Asarpin, sastrawan Lampung yang pertama mendapat penghargaan ini ialah Zulkarnain Zubairi alias Udo Z Karzi dengan karyanya berupa kumpulan puisi berjudul Mak Dawah Mak Dibingi.(*)
Sumber: Tribun Lampung, Selasa, 2 Februari 2010
No comments:
Post a Comment