Kalianda, Kompas - Pasangan bupati dan wakil bupati Lampung Selatan terpilih, Rycko Menoza dan Eki Setyanto, dilantik Gubernur Lampung Sjachroedin ZP di Gedung DPRD Lamsel, Jumat (6/8). Rycko adalah putra pertama dari Sjachroedin.
Dalam pelantikan ini, Sjachroedin terharu dan menitikkan air matanya saat membacakan sumpah dan janji bupati-wakil bupati Lampung Selatan (Lamsel) terpilih. ”Saya sempat berhenti (membaca) tadi. Bukan karena setan lewat, tetapi karena terharu. Mungkin, yang pertama kalinya terjadi di Indonesia, bapak melantik anak,” katanya.
Ia berpesan agar kedua pemimpin baru dan masih muda ini mampu membawa Lamsel ke arah yang lebih baik. Kabupaten Lamsel memiliki wilayah yang sangat strategis di Lampung.
”Lamsel sangat potensial. Di sini ada Krakatau yang terkenal di seluruh dunia. Di sini juga pintu masuk ke Sumatera dan Jawa. Segalanya, pantai, sungai, dan gunung juga ada di sana. Jadi, tak bisa bersantai,” ujarnya.
Menurut dia, ada lima program besar pembangunan ke depan yang akan dilakukan di Lamsel, yaitu pembangunan Jembatan Selat Sunda, terminal agrobisnis, embarkasi antara untuk kegiatan naik haji, jalan tol Bakauheni-Bandar Lampung, dan kota baru di Tanjung Bintang.
Pasangan Rycko Menoza-Eki Setyanto yang diusung PDI Perjuangan ini menang dalam pemilihan umum kepala daerah di Lamsel, 30 Juni lalu. Mereka sedianya dilantik hari Rabu (4/8). Namun, karena putusan Mahkamah Konstitusi (MK) baru keluar hari itu, pelantikan terpaksa ditunda. Dalam putusannya, MK menolak gugatan sengketa pilkada yang diajukan lawan politik pasangan ini.
Pelantikan ini dihadiri mantan Bupati Lamsel Wendy Melfa yang juga mengajukan gugatan kepada MK, anggota DPR Zulkifli Anwar yang juga mantan Bupati Lamsel, serta bupati dan wakil wali kota se-Lampung.
Pelantikan itu berjalan tertib dan lancar di bawah penjagaan sangat ketat aparat keamanan. Untuk mengamankan pelantikan ini, ratusan aparat gabungan dari kepolisian dan militer diterjunkan. Area di sekitar Gedung DPRD Lamsel yang jadi tempat pelantikan juga disterilkan dari masyarakat umum.(jon)
Sumber: Kompas, Sabtu, 7 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment