Bandarlampung, 9/8 (ANTARA) - Penyair Lampung Fitri Yani meluncurkan buku puisi "Dermaga Tak Bernama" yang diterbitkan Siger Publisher, Agustus 2010 dan dijadwalkan beredar pekan ini.
Penyelaras buku tersebut Isbedy Stiawan ZS di Bandarlampung, Senin (9-8) mengatakan penerbitan tersebut juga untuk mengisi kekosongan penerbit buku di Lampung, karena tidak sebanding dengan banyak munculnya para penulis terutama sastrawan.
"Buku puisi Fitri Yani ini menghimpun 62 puisi, terbagi tiga subbagian yaitu 'Ihwal Perjumpaan', 'Perjalanan Embun', dan 'Suara-Suara Sebelum Terjaga'," kata dia.
Isbedy yang merupakan penyair senior di daerah itu, mengatakan, setelah era kepenyairan Jimmy Maruli Alfian-Inggit Putria Marga-Lupita Lukman, muncul dari ranah puisi di Lampung nama baru yaitu Fitri Yani.
"Kemunculannya seperti tanpa 'tanda' itu, sempat menghentakkan publik sastra di daerah ini," ujar.
Ia menjelaskan, melalui beberapa puisinya yang menghiasi halaman majalah budaya "GONG" yang terbit di Yogyakarta, sepertinya perempuan itu telah memesona setiap mata yang melihat.
"Puisi-puisinya pun membikin banyak orang seakan 'tergila-gila' karena aduhai manisnya," kata dia.
Selain itu, ujarnya, karya penyair perempuan kelahiran Lampung Barat tahun 1986 itu, pun muncul di koran terbitan Jakarta, dan kini menjadi penyair termuda yang dimiliki daerah itu.
"Puisinya juga masuk dalam 60 Puisi Terbaik Indonesia versi Anugerah Sastra Pena Kencana. Serta mendapat penghargaan sebagai lima terbaik cipta puisi Radar Bali Literary Award," jelas Isbedy.
Meski begitu, lanjutnya, Fitri Yani tetap merasa tak percaya diri ketika ia beserta sastrawan Lampung lainnya berniat menghimpun puisi-puisinya.
"Karena merasa 'belia' atau 'junior', hampir saja menggagalkan penerbitan buku puisi tunggalnya ini. Padahal, dengan puisi-puisinya yang terpublikasi selama ini sejatinya telah menunjukkan bahwa penyair ini tak lagi bisa diremehkan," ucapnya menegaskan.
Isbedy menjelaskan, penerbit tersebut milik sastrawan Lampung lainnya yaitu Syaiful Irba Tanpaka yang juga sebagai donatur penerbitan buku tersebut.
Rencana ke depan akan menerbitkan buku-buku karya sastrawan Lampung lainnya seperti Arman AZ, Ari Pahala Hutabarat, Lupita Lukman, Agit Yogi Subandi, dan Syaiful Irba Tanpaka.
"Untuk mengawali usaha penerbitkan buku sastra niaga yang dinilai banyak penerbit sebagai proyek rugi, kami mulai dengan menerbitkan buku kumpulan puisi 'Dermaga Tak Bernama' karya Fitri Yani ini," ujarnya menjelaskan.
Sumber: Antara, 9 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment