Liwa, Lampung Barat, 22/8 (ANTARA)- Pantai Tanjung Setia di Kecamatan Pesisir Lampung Barat menjadi tempat favorit "ngabuburit" bagi warga setempat setiap menjelang berbuka puasa.
"Setiap sore pantai ini selalu ramai dikunjungi masyarakat, mereka selain melakukan ngabuburit, juga memancing di laut," kata Dedi Irawan, salah satu warga Pekon (Desa) Tanjung Setia Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat, sekitar 345 km sebelah barat Bandarlampung, Minggu.
Dia menjelaskan, sebagian masyarakat yang datang juga berselancar di pantai yang memiliki gelombang tinggi itu.
"Sebagian dari masyarakat yang datang di pantai Tanjung Setia, juga melakukan 'surfing', mereka melakukan kegiatan itu dimulai dari pukul 15.00 WIB hingga mendekati azan magrib. Menurut mereka, berselancar itu sangat menyenangkan," kata dia.
Dia kembali menyebutkan pantai Tanjung Setia selalu dipadati pengunjung setiap sore.
"Tidak hanya penduduk lokal yang menikmati pantai Tanjung Setia, pengendara yang melintas juga ikut andil melihat keindahan pantai di sore hari, sehingga pantai ini ramai kendaran baik roda dua maupun roda empat," kata dia lagi.
Kemudian, lanjut dia, ngabuburit di pantai Tanjung Setia menyenangkan.
"Saat menikmati pantai ini, pengunjung terasa dihipnotis dengan keindahan pantai, sehingga tanpa terasa waktu berbuka tiba. Sebagian besar pengunjung sengaja berbuka di pantai ini, dengan menikmati es kelapa muda yang dijual pedagang yang berada di area pantai," katanya.
Selain melakukan kegiatan ngabuburit, pendatang juga melakukan aktivitas di laut, di antaranya memancing dan berselancar.
Padatnya pengunjung pantai Tanjung Setia dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk menjual makanan berbuka puasa (takjil). Mereka menjual aneka makanan berbuka, mulai dengan kelapa muda, ikan asap, dan beberapa jenis makanan pesisir lainnya.
Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, berkisar Rp3.000 hingga Rp6.000/ porsi, harga tersebut tergantung dengan jenis makanan yang dibeli.
Sayangnya pantai Tanjung Setia belum dilengkapi fasilitas penunjang, seperti toilet umum dan tempat mandi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Barat, Sudirman, mengatakan aset wisata di Kabupaten Lampung Barat belum sepenuhnya terkelola.
"Potensi pariwisata di daerah ini belum sepenuhnya terkelola dengan baik, semua itu bertahap agar perencanaan di sektor pariwisata dapat tepat sasaran, baik fungsi maupun kebutuhan wisatawan itu sendiri," kata dia.
Dia menjelaskan, sebagian besar objek wisata Lampung Barat digemari turis lokal dan mancanegara.
"Kondisi alam yang masih alami membuat potensi pariwisata menjadi daya tarik bagi daerah ini. Selain itu, dari potensi yang ada, tentunya akan dapat memberi peluang bagi sebagian besar masyarakat untuk berwira usaha," katanya.
Sumber: Antara, 22 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment