BANDAR LAMPUNG (Lampost): Nilai-nilai luhur yang bisa diapresiasi melalui sastra dan kearifan lokal Lampung diharapkan dapat mengembangkan berbagai potensi terhadap kebudayaan daerah. Pasalnya, sastra bisa menjadi media komunikasi dan sarana silaturahmi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung Sjachruddin Z.P. yang dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung Gatot Hudi Utomo pada pembukaan Temu Sastra Nusantara V anggota Forum Mitra Praja Utama (MPU), di Balai Keratun, Jumat (1-10) malam.
Dia mengatakan sastra dapat menjadi bahan pembinaan serta pengembangan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan daerah.
Kadis Budpar Lampung Gatot Hudi Utomo mengatakan acara temu sastra ini selain sebagai ajang tukar-menukar informasi dalam hal memajukan sastra dan seni daerah, juga dapat mendongkrak nilai dari potensi pariwisata Lampung.
"Para peserta datang dari berbagai daerah. Di sini kita bisa memerlihatkan daya tarik Lampung kepada mereka, sehingga mereka akan menceritakannya di daerah asalnya," kata Gatot.
Menurut Gatot, pertemuan sastra MPU V mengangkat tema: Lokal global dalam sastra Indonesia dengan subtema Sastra lokal di hadapan sastra global dan multikulturalisme dalam sastra Indonesia. "Ini sebagai ajang apresiasi sastra secara lebih luas," kata dia.
Temu Sastra Nusantara V yang akan diadakan 1�3 Oktober tersebut diikuti 150 seniman, sastrawan, dan budayawan dari Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pertemuan Sastra V MPU dipusatkan di Taman Budaya Lampung (TBL) dengan kegiatan berupa diskusi pada pagi hingga siang dan apresiasi seni pada malam hari di gedung Teater Tertutup TBL.
Sementara itu, temu Sastra akan ditutup dengan mengadakan city tour Bandar Lampung kepada para peserta. (MG13/L-1)
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 2 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment