BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan pemerintah kabupaten/kota di Lampung diminta segera membenahi aksesibilitas di Bumi Ruwa Jurai. Pembenahan, terutama infrastruktur jalan dan sarana transportasi menuju lokasi wisata potensial.
KENALI BUDAYA LAMPUNG. Wisatawan mancanegara mulai meminati budaya Lampung. Seperti terlihat, rombongan wisatawan yang mengunjungi Lamban Gedung Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak, Lampung Barat, Minggu (16-1). (LAMPUNG POST/HENDRI ROSADI)
Hal itu terkait dengan kedatangan wisatawan mancanegara ke Lampung Barat, Minggu (16-1), yang menjadi tanda mulai diminatinya kebudayaan dan objek wisata Lampung. "Sinyal ini harus ditangkap. Perbaikan infrastruktur, terutama jalan, mutlak dilakukan untuk mempermudah wisawatan mencapai lokasi wisata tujuan mereka," kata Ketua DPRD Lampung Marwan Cik Asan melalui ponselnya, Senin (17-1).
Menurut Marwan, kondisi infrastruktur yang baik di jalur menuju lokasi wisata menjadi fondasi awal menjamin kenyamanan turis di Lampung. Jika fondasi ini tidak baik, menurut dia, promosi yang gencar dilakukan pun tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung Gatot Hudi Utomo mengatakan kedatangan 100 wisatawan ke Krui, Lampung Barat, kemarin layak menjadi momentum peningkatan kinerja pariwisata. Sebab, kedatangan turis itu menandakan ada ketertarikan mereka mengenal lebih dalam kebudayaan dan wisata di Lampung.
Semakin banyak kunjungan wisata ke suatu daerah, kata Gatot, semakin besar pula peluang masuknya investasi. Selain juga makin terbukanya mata dunia terhadap potensi lokal daerah Lampung. "Pengembangan lokasi wisata itu tidak murah, contohnya Bali. Di sana pihak swasta semua yang menggerakkan. Untuk itu, Disbudpar Provinsi, kabupaten, dan stakeholder lain akan bersama-sama berjuang agar ada investor yang mau mengembangkan lokasi wisata di Lampung," kata Gatot.
Sambil menunggu itu, mantan Kepala Biro Organisasi Sekprov Lampung itu menyatakan pemerintah akan terus membenahi aksesibilitas wisatawan dari daerahnya menuju Lampung. Salah satu upaya mempermudah aksesibilitas itu dengan menciptakan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional. "Kami juga mendorong pemerintah kabupaten/kota memperbaiki jalan-jalan kabupaten yang menjadi penghubung pusat-pusat wisata di daerahnya," kata dia. (MG3/U-3)
Sumnber: Lampung Post, Selasa, 18 Januari 2011
No comments:
Post a Comment