BANDAR LAMPUNG (Lampost): Sebanyak 12 SMA di Provinsi Lampung ambil bagian dalam lomba cipta karya koreografi SMA di Taman Budaya, Kamis (6-10).
PENTAS KARYA CIPTA KOREOGRAFI. Peserta Pentas Karya Cipta Koreografi SMA 2011 menampilkan tarinya di Teater Tertutup Taman Budaya Lampung (TBL), Kamis (6-10). Kegiatan ini diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung dan diikuti 12 SMA. (LAMPUNG POST/MG3)
Ke-12 sekolah tersebut adalah SMA Perintis 1 Bandar Lampung, SMA Al Kautsar, SMAN 15 Bandar Lampung, SMAN 7 Bandar Lampung, SMAN 1 Sumberjaya, SMAN 2 Lampung Barat, SMA YP Unila, SMA Kartika Metro, SMAN 1 Liwa, SMAN 1 Kotagajah, SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, dan SMA Pelita Pesawaran.
Kepala Taman Budaya Provinsi Lampung Helmy Azharie kepada Lampung Post usai acara pembukaan lomba mengatakan kegiatan ini untuk mendorong hidupnya sanggar-sanggar tari budaya di setiap sekolah di Lampung.
"Kami berharap dari dunia sekolah muncul seniman-seniman tari yang mampu memelihara budaya lokal. Dengan adanya lomba kreasi koreografi ini, akan muncul tari-tari kreasi baru sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah," kata dia.
Helmy mengatakan untuk mendorong hal tersebut, Unit Pelaksana Teknis Taman Budaya Lampung yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Lampung menggelar perlombaan tari kreasi ini setiap tahun.
Panitia menyediakan total hadiah berupa uang tunai hingga Rp12,8 juta; penampil terbaik memperoleh Rp4 juta, terbaik II Rp3 juta, terbaik III Rp2 juta. Kemudian, harapan I, II, dan III Rp600 ribu dan penata tari serta penata musik terbaik memperoleh masing-masing Rp1 juta.
Ia menjelaskan peserta merupakan sanggar tari di sekolah masing-masing. Materi yang dibawakan merupakan karya tari garapan baru yang diambil dari tarian tradisional Lampung dengan tema kepahlawanan atau patriotisme.
"Karya juga merupakan karya orisinal, merupakan garapan baru dan bukan dari kreasi peserta sebelumnya. Jumlah grup terdiri dari 17 orang berupa; penari, pemusik, penata tari, penata musik, dan penata rias atau penata busana," kata Helmy.
Selain itu, penampilan peserta juga harus didukung alat musik hidup atau live music, bukan rekaman. Peserta juga harus mengenakan kostum pergelaran. Alat musik pun juga harus dibawa oleh masing-masing peserta. (MG1/S-3)
Sumber: Lampung Post, Jumat, 7 Oktober 2011
No comments:
Post a Comment