BANDAR LAMPUNG (Lampost): Minat siswa terhadap puisi terus menurun. Padahal, melalui puisi siswa dapat mengekspresikan dirinya secara total. Untuk meningkatkan apresiasi dan minat sastra bagi siswa, Pondok Baca mengadakan lomba baca puisi pahlawan Rycko Menoza Award, di Plaza Lotus, Bandar Lampung, Sabtu (17-3).
Pesertannya siswa SMA se-Provinsi Lampung dan digelar dalam hari ulang tahun Provinsi Lampung.
Ketua Pelaksana Acara Syaiful Irba Tanpaka mengatakan sasaran acara ini untuk meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap nilai-nilai juang pahlawan serta nasionalisme terhadap bangsa.
Panitia menentukan lima puisi yang akan dibacakan peserta, yaitu Karawang Bekasi, Dialog Bukit Kamboja, Akar Pohon Tanah Airku, Mendongenglah buat Indonesia yang Berulang Tahun, dan Pahlawan Tak Dikenal.
Dia mengatakan subjektivitas pembaca puisi akan berbeda dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, ini merupakan tantangan bagi para peserta. Dengan interpretasi yang berbeda tersebut, pembaca dapat menangkap pesan moral yang ada dalam puisi.
Total peserta yang berjumlah 40 orang ini didominasi perempuan. Syaiful berpendapat, siswa laki-laki umumnya merasa canggung untuk mengeluarkan totalitas dalam berekspresi untuk membaca puisi.
“Dari beberapa lomba yang saya lihat, jika siswa perempuan dan laki-laki digabung dalam satu perlombaan yang sama, biasanya yang menang siswa perempuan. Sehingga guru-guru di sekolah akan mengirimkan siswa perempuan untuk lomba baca puisi,” ujar dia.
Dewan juri terdiri dari tiga orang yang berasal dari kalangan profesional. Beberapa hal yang dinilai yaitu teknik vokal yang meliputi artikulasi, intonasi, dan penghayatan. Selain itu performance yang meliputi kerapian dan gerak tubuh.
Tantangan bagi dewan juri adalah menentukan pemenang melalui subjektivitas yang akhirnya bisa diterima menjadi objektivitas bagi orang lain. “Yang pasti juri akan mengapresiasi peserta yang karismatik,” kata Syaiful.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Sulpakar, yang hadir mewakili Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza, mengatakan generasi muda harus memiliki prinsip cinta Tanah Air dan menghargai jasa pahlawannya dalam menghadapi arus globalisasi saat ini. Salah satu caranya dengan keikutsertaan dalam lomba baca puisi pahlawan semacam ini.
Selain itu, ia mengatakan sulitnya menanamkan nilai-nilai patriotisme di kalangan siswa saat ini.
“Semoga acara ini dapat menginspirasi siswa melalui ketokohan yang ada dalam puisi pahlawan yang dibacakan,” ujar Sulpakar.
Dewan juri akan menentukan juara I, II, III dan juara harapan. Sedangkan untuk memilih juara favorit, masyarakat dapat memilih peserta favoritnya melalui SMS. Acara yang diikuti SMA dari tujuh kabupaten/kota se-Lampung ini merupakan hasil kerja sama Dewan Kesenian Lampung, Bank Lampung, Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan, dan Axis. (MG4/S-3)
Sumber: Lampung Post, Senin, 19 Maret 2012
No comments:
Post a Comment