Bandarlampung - Para pendiri Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) yang kini telah berusia 35/37 tahun, berharap eksistensi pers mahasiswa itu tetap terjaga hingga akhir zaman.
Harapan itu disampaikan para pendiri pers mahasiswa Unila, pada Reuni Akbar sekaligus perayaan HUT ke-35/37 SKM Teknokra Unila, di Kampus Gedongmeneng, Bandarlampung, Sabtu (21/4) malam.
Asep Unik SE ME, salah satu pendiri Teknokra Unila menegaskan bahwa koran kampus itu dirintis dengan inisiatif sekelompok mahasiswa Unila yang tergolong idealis pada saat itu, dengan dukungan fasilitas seadanya.
"Ternyata Teknokra yang kami rintis saat itu, masih terus eksis hingga kini, dan diharapkan terus eksis hingga akhir zaman," ujar dosen pascasarjana Fakultas Ekonomi Unila itu pula.
Asep juga mengisahkan perjalanan perintisan Teknokra, dan pasang surut dialami pada masa awalnya, sehingga harus berganti-ganti nama menghadapi aturan hukum kampus dan ketentuan perizinan dari pemerintah pada saat itu.
Teknokra sempat berganti nama menjadi "Teknokrat", lalu berubah lagi menjadi "Cendekia", dan akhirnya kembali menjadi "Teknokra" dengan akronim "Teknologi, Inovasi, Kreativitas, dan Aktivitas" yang terus dipertahankan sampai saat ini meskipun harus melalui pasang surut regenerasi mahasiswa dalam kepengurusannya.
Bersamaan Reuni Akbar dan peringatan HUT ke-35/37 Teknokra itu, diberikan penghargaan kepada para pendirinya, yaitu Prof Dr Ir Muhajir Utomo MSc (mantan Rektor Unila), Dr M Thoha BS Djaya MS (mantan Pembantu Rektor III Unila), dan Asep Unik SE ME (pengelola pasca sarjana Fakultas Ekonomi Unila) oleh Pemimpin Umum Teknokra Dian Wahyu Kusuma.
Pembantu Rektor Unila, Dr Sunarto DM SH MH, mewakili Rektor Prof Dr Sugeng P Harianto MS, menegaskan bahwa SKM Teknokra itu merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di kampus tersebut yang masih terjaga eksistensinya sampai saat ini.
Dia mengharapkan, eksistensi dan peran Teknokra terus ditingkatkan oleh para pengelolanya, termasuk untuk mendukung promosi dan mengangkat keberhasilan serta prestasi di kampus Unila itu.
"Jangan isi beritanya yang jelek-jelek saja, sebaiknya hal-hal yang positif termasuk prestasi dan keberhasilan yang dicapai di Unila dapat disebarluaskan melalui SKM Teknokra," ujar Sunarto lagi.
Salah satu alumni Unila yang aktif di Teknokra dan kini menjadi dosen serta pengelola lembaga pendidikan Teknokrat Lampung, Dr Nasrullah Yusuf SE MBA, bersepakat bahwa Teknokra Unila harus dapat ikut mengembangkan potensi dan prestasi di kampusnya serta ikut memberi sumbangsih bagi pembangunan daerah maupun negara, melalui pemberitaan dan tulisan yang dihasilkannya.
"Kampus memerlukan dukungan angkat potensi dan prestasi yang dicapai keluar, sehingga makin dikenal dan dihargai masyarakat. Sedih rasanya mendengar Kampus Unila ini kalau sampai tidak dikenal di luar," ujar dia pula.
Sejumlah pengelola Teknokra dari era awal hingga masa berikutnya, nampak hadir dalam Reuni Akbar itu, termasuk para lulusan Unila yang pernah aktif di pers mahasiswa itu dan kini menjadi jurnalis profesional di sejumlah media massa di Jakarta maupun berbagai daerah lainnya termasuk di Lampung.
Selain menjadi jurnalis dan pekerja pers profesional maupun bidang teknologi informasi lainnya, para lulusan Unila yang pernah aktif di Teknokra juga berhasil menekuni sejumlah profesi, di antaranya pendidik/dosen, peneliti, birokrat, politisi, pegiat LSM, pengusaha, dan profesi lain yang tersebar bekerja di berbagai daerah termasuk di beberapa negara lain.
Sumber: Antara, Senin, 22 April 2012
No comments:
Post a Comment