BATUBRAK (Lampost): Pangeran Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak
Kepaksian Buay Pernong, Pangeran Edward Syah Pernong gelar Sultan
Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi yang Dipertuan Sekala
Brak XXIII memberikan sejumlah anugerah adat pada acara Tayuhan Jukkuan
Kagungan Pekon Kota Besi, Kecamatan Batubrak, Lampung Barat Sabtu
(13-5).
DISAMBUT MASYARAKAT. Saibatin Kepaksian Buay Pernong Pangeran Edward Syah Pernong dan permaisuri bersama putra mahkota disambut masyarakat Pekon Kotabesi saat melangsungkan Tayuhan Jukkuan Kagungan, Sabtu (12-5). (LAMPUNG POST/ARIPSAH)
Anugerah Adat Kekerabatan diberikan kepada delapan masyarakat dan Anugerah Adat Kreativitas diberikan kepada tujuh warga yang berjasa dalam mengembangkan dan melestarikan adat budaya Sekala Brak.
Delapan warga yang dianugerahi adat kekerabatan itu adalah Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri, Kapolres Lambar AKBP Tatar Nugroho, Dandim 0422/Lambar Letkol Inf. Sugiyono, Sekkab Lambar Nirlan, Wakapolres Lambar Kompol Muchtarom, Kepala BKD Lambar Akmal Abdul Naser, Ketua Pengadilan Agama Negeri Liwa Eman Saeman, dan hakim Pengadilan Tinggi Jakarta Selatan Aksir Rafi'i.
Sementara itu, anugerah adat kreativitas diberikan tujuh warga yang telah berperan aktif dalam upaya melestarikan dan mengembangkan adat budaya Sekala Brak. Mereka adalah Syapril Yamin M. Zubairi, Novan Adi Putra, Nyoman Mulyawan, Syahril Hutri, Budi Marta Utama, Endang Guntoro Canggu, dan Arief Nugroho.
Dalam sambutannya, Pangeran Edward Syah Pernong mengatakan upaya melestarikan adat dan budaya merupakan kewajiban bersama agar terus terjaga dan menjadi warisan generasi penerus.
Dia meminta para raja-raja Jukkuan menjadi pengayom bagi warga sehingga berbagai kegiatan adat bisa dilaksanakan dengan kebersamaan.
Sebelum pemberian anugerah, prosesi penyambutan Sultan Sekala Brak yang datang bersama Permaisuri Ratu Nurul Adiyati gelar Ratu Mas Inton Dalom Ratu Paksi Buay Pernong dan putra mahkota Pangeran Alprinse Syah Pernong disambut ratusan masyarakat dengan prosesi adat.
Sambil menuju pemejongan (singgasana) sultan, permaisuri dan putra mahkota berjalan di atas lalamak (alas jalan) yang disiapkan ibu-ibu dengan dikawal enam pendekar puting beliung pengawal kerajaan. (*/R-2)
Sumber: Lampung Post, Senin, 14 Mei 2012
DISAMBUT MASYARAKAT. Saibatin Kepaksian Buay Pernong Pangeran Edward Syah Pernong dan permaisuri bersama putra mahkota disambut masyarakat Pekon Kotabesi saat melangsungkan Tayuhan Jukkuan Kagungan, Sabtu (12-5). (LAMPUNG POST/ARIPSAH)
Anugerah Adat Kekerabatan diberikan kepada delapan masyarakat dan Anugerah Adat Kreativitas diberikan kepada tujuh warga yang berjasa dalam mengembangkan dan melestarikan adat budaya Sekala Brak.
Delapan warga yang dianugerahi adat kekerabatan itu adalah Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri, Kapolres Lambar AKBP Tatar Nugroho, Dandim 0422/Lambar Letkol Inf. Sugiyono, Sekkab Lambar Nirlan, Wakapolres Lambar Kompol Muchtarom, Kepala BKD Lambar Akmal Abdul Naser, Ketua Pengadilan Agama Negeri Liwa Eman Saeman, dan hakim Pengadilan Tinggi Jakarta Selatan Aksir Rafi'i.
Sementara itu, anugerah adat kreativitas diberikan tujuh warga yang telah berperan aktif dalam upaya melestarikan dan mengembangkan adat budaya Sekala Brak. Mereka adalah Syapril Yamin M. Zubairi, Novan Adi Putra, Nyoman Mulyawan, Syahril Hutri, Budi Marta Utama, Endang Guntoro Canggu, dan Arief Nugroho.
Dalam sambutannya, Pangeran Edward Syah Pernong mengatakan upaya melestarikan adat dan budaya merupakan kewajiban bersama agar terus terjaga dan menjadi warisan generasi penerus.
Dia meminta para raja-raja Jukkuan menjadi pengayom bagi warga sehingga berbagai kegiatan adat bisa dilaksanakan dengan kebersamaan.
Sebelum pemberian anugerah, prosesi penyambutan Sultan Sekala Brak yang datang bersama Permaisuri Ratu Nurul Adiyati gelar Ratu Mas Inton Dalom Ratu Paksi Buay Pernong dan putra mahkota Pangeran Alprinse Syah Pernong disambut ratusan masyarakat dengan prosesi adat.
Sambil menuju pemejongan (singgasana) sultan, permaisuri dan putra mahkota berjalan di atas lalamak (alas jalan) yang disiapkan ibu-ibu dengan dikawal enam pendekar puting beliung pengawal kerajaan. (*/R-2)
Sumber: Lampung Post, Senin, 14 Mei 2012
No comments:
Post a Comment