TELUKBETUNG BARAT (Lampost): Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung bekerja sama dengan Dewan Kesenian Lampung (DKL) menghelat workshop menulis esai dan berita seni di Aula PKBI lantai 2, Sabtu(1-12) pagi.
Acara ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (1?2 Desember). Hadir dalam acara itu Naqila Syam; ketua Forum Lingkar Pena Lampung, Hasanudin Z. Arifin; penulis cerpan Lampung yang karyanya telah diterbitkan di mana-mana, Wayan; salah seorang pelopor gamolan Lampung, dan undangan lainnya.
Pembicara dalam acara ini adalah jurnalis senior The Jakarta Post Oyos Saroso H.N. dan redaktur opini sekaligus sastra Lampung Post Udo Z. Karzi.
Dalam pemaparannya, Oyos mengatakan jika seseorang bisa bercerita, dengan sendirinya yang bersangkutan juga bisa menulis. Sementara Udo Z. Karzi banyak memaparkan materi esai yang dimuat oleh harian Lampung Post setiap minggunya.
Ketua AJI Bandar Lampung Wakos Reza Gautama mengatakan seorang jurnalis tak melulu menuliskan berita sebagaimana wartawan umumnya. "Jurnalis juga harus menulis esai dan berita seni supaya memperkaya keterampilannya dalam menulis. Ini juga bisa menambah pendapatan bagi jurnalis yang esai dan tulisannya dimuat di koran atau di mana saja," kata dia. (CR-4/K-3)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 2 Desember 2012
Acara ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (1?2 Desember). Hadir dalam acara itu Naqila Syam; ketua Forum Lingkar Pena Lampung, Hasanudin Z. Arifin; penulis cerpan Lampung yang karyanya telah diterbitkan di mana-mana, Wayan; salah seorang pelopor gamolan Lampung, dan undangan lainnya.
Pembicara dalam acara ini adalah jurnalis senior The Jakarta Post Oyos Saroso H.N. dan redaktur opini sekaligus sastra Lampung Post Udo Z. Karzi.
Dalam pemaparannya, Oyos mengatakan jika seseorang bisa bercerita, dengan sendirinya yang bersangkutan juga bisa menulis. Sementara Udo Z. Karzi banyak memaparkan materi esai yang dimuat oleh harian Lampung Post setiap minggunya.
Ketua AJI Bandar Lampung Wakos Reza Gautama mengatakan seorang jurnalis tak melulu menuliskan berita sebagaimana wartawan umumnya. "Jurnalis juga harus menulis esai dan berita seni supaya memperkaya keterampilannya dalam menulis. Ini juga bisa menambah pendapatan bagi jurnalis yang esai dan tulisannya dimuat di koran atau di mana saja," kata dia. (CR-4/K-3)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 2 Desember 2012
No comments:
Post a Comment