KAMUS Bahasa Lampung yang ditulis oleh Ahli Bahasa dari Belanda HN Van Der Tuuk, dan tersimpan di Belanda sejak abad ke-18 diserahterimakan ke masyarakat Lampung.
Juperta Panji Utama adalah Direktur Lampung Peduli, lembaga yang menjadi fasilitator utama pengembalian kamus tersebut ke Lampung.
Penyerahan kamus bahasa Lampung karya HN Van Der Tuuk dirangkai dengan diskusi publik bertema "Mengembalikan Harga Diri Lampung Kamus Bahasa Lampung Pertama karya HN Van Der Tuuk", dan diikuti oleh 75 undangan dari elemen pemerintah, aktivis budaya, komunitas pecinta sejarah, akademisi, budayawan dan wartawan.
HN Van Der Tuuk adalah ahli bahasa lapangan yang meneliti daerah Lampung pada tahun 1868-1869.
Kamus Bahasa Lampung tersebut merupakan yang pertama yang setelah sekitar 1,5 abad tersimpan di Belanda, kini telah kembali ke Lampung. Kamus Bahasa Lampung yang pertama disusun tersebut dibuat saat Van Der Tuuk menetap di Lampung (1868--1869), tepatnya di tepi Sungai (Way) Seputih.
Informasi tersebut tak banyak diketahui bahwa kamus tersebut selama ini tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden Belanda selama sekitar 1,5 abad, dan diperkirakan, belum ada orang Lampung yang pernah melihat bentuk dan isi kamus tersebut.
Pengembalian kamus Bahasa Lampung mendapat sambutan banyak dari peminat bahasa dan akademisi di Lampung.
Penulis Kamus Bahasa Lampung Indonesia terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Junaiyah HM, mengatakan, pengembalian kamus tua Bahasa Lampung tersebut merupakan awal dari langkah besar pembenahan Bahasa Lampung.
"Hal penting yang harus dilakukan setelah ini, adalah membuka kembali jurusan Bahasa Lampung itu kembali, itu langkah nyata untuk melestarikan bahasa," kata dia.
Sementara aktivis bahasa Farida Aryani mengungkapkan, pengembalian kamus Bahasa Lampung tersebut merupakan salah satu momen penting, karena bahasa merupakan "ibu" dari budaya.
"Kamus ini merupakan harta yang sangat berharga bagi budaya Lampung ke depan," tambahnya.
Sumber: Antara, Kamis, 27 Februari 2014
Juperta Panji Utama adalah Direktur Lampung Peduli, lembaga yang menjadi fasilitator utama pengembalian kamus tersebut ke Lampung.
Penyerahan kamus bahasa Lampung karya HN Van Der Tuuk dirangkai dengan diskusi publik bertema "Mengembalikan Harga Diri Lampung Kamus Bahasa Lampung Pertama karya HN Van Der Tuuk", dan diikuti oleh 75 undangan dari elemen pemerintah, aktivis budaya, komunitas pecinta sejarah, akademisi, budayawan dan wartawan.
HN Van Der Tuuk adalah ahli bahasa lapangan yang meneliti daerah Lampung pada tahun 1868-1869.
Kamus Bahasa Lampung tersebut merupakan yang pertama yang setelah sekitar 1,5 abad tersimpan di Belanda, kini telah kembali ke Lampung. Kamus Bahasa Lampung yang pertama disusun tersebut dibuat saat Van Der Tuuk menetap di Lampung (1868--1869), tepatnya di tepi Sungai (Way) Seputih.
Informasi tersebut tak banyak diketahui bahwa kamus tersebut selama ini tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden Belanda selama sekitar 1,5 abad, dan diperkirakan, belum ada orang Lampung yang pernah melihat bentuk dan isi kamus tersebut.
Pengembalian kamus Bahasa Lampung mendapat sambutan banyak dari peminat bahasa dan akademisi di Lampung.
Penulis Kamus Bahasa Lampung Indonesia terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Junaiyah HM, mengatakan, pengembalian kamus tua Bahasa Lampung tersebut merupakan awal dari langkah besar pembenahan Bahasa Lampung.
"Hal penting yang harus dilakukan setelah ini, adalah membuka kembali jurusan Bahasa Lampung itu kembali, itu langkah nyata untuk melestarikan bahasa," kata dia.
Sementara aktivis bahasa Farida Aryani mengungkapkan, pengembalian kamus Bahasa Lampung tersebut merupakan salah satu momen penting, karena bahasa merupakan "ibu" dari budaya.
"Kamus ini merupakan harta yang sangat berharga bagi budaya Lampung ke depan," tambahnya.
Sumber: Antara, Kamis, 27 Februari 2014
No comments:
Post a Comment