Oleh Frieda Amran
Penyuka sejarah, bermukim di Belanda
BIASANYA dalam setiap pertemuan Indisch Genootschap, seseorang diminta memberikan ceramah dengan topik yang dianggap relevan untuk pengembangan kepentingan Hindia-Belanda. Pada 16 Maret 1923, ketua perkumpulan itu, C. van Vollenhoven, mempersilakan R.A. Kern untuk berbicara mengenai orang Lampung. Pada hari itu, ceramahnya berjudul Over 't Lampuengsche Volk dengan kata lain Tentang Orang Lampung.
Dari mana nama Lampung? Tidak diketahui apakah di zaman dahulu kala nama itu digunakan untuk membedakan diri dengan tetangga-tetangganya di daerah lain, tetapi pada awal abad ke-20, nama orang Lampung sudah lazim digunakan. Orang Lampung sendiri menggunakan istilah aboeng (oeloen aboeng) untuk mengacu pada penduduk yang tinggal di daerah dataran tinggi, berbeda dengan penduduk yang tinggal di dataran rendah. Oleh karena itu, ada dugaan nama Lampung sebetulnya digunakan sebagai istilah untuk menyebutkan penduduk dataran rendah.
Penyuka sejarah, bermukim di Belanda
Litograf armada dagang Cornelis de Houtman, abad ke-17. (dilukis oleh W. Hanna) |