BANDAR LAMPUNG (Lampost/Ant): Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Lampung Hermansyah menegaskan salah besar jika ada penilaian berbagai pihak bahwa seni budaya tradisi daerah Lampung selama ini kurang atau malah dianggap tidak berkembang.
"Seni budaya tradisi daerah Lampung itu sebenarnya tetap tumbuh dan berkembang pada wilayah yang menjadi pusat-pusat keberagaman budaya di seluruh pelosok Lampung. Memang kebanyakan hanya berkembang di wilayah perkampungan yang didiami warga asli Lampung," kata Hermansyah, Kamis (28-6).
Dia menyebutkan pada hampir semua perkampungan masyarakat Lampung yang masih mempertahankan adat dan tradisi nenek moyangnya itu, seni dan budaya setempat juga terus tumbuh dan dilestarikan mereka.
Hermansyah menyebutkan berbagai bentuk seni tradisi warisan leluhur seperti pantun stimbalan (berbalas pantun), dadi (tradisi baca sastra lisan), tari-tarian daerah, musik tradisi, dan lainnya tetap dimainkan dan dikembangkan warga adat di sana. "Apalagi musik dan tari serta seni sastra untuk upacara adat, akan tetap digunakan setiap upacara adat itu digelar," katanya.
Oleh sebab itu, Hermansyah menepis adanya tudingan dan penilaian berbagai pihak yang menyatakan seni dan budaya tradisi Lampung kurang atau tidak berkembang. "Salah besar itu, saya sangat tidak setuju dengan penilaian seperti itu," ujar dia.
Menurut dia lagi, Diknas setempat bersama sejumlah lembaga adat dan organisasi pencinta seni tradisi juga terus mengembangkan paket seni yang dapat ditampilkan dalam setiap acara resmi maupun untuk konsumsi pariwisata. "Kami juga mendorong terciptanya perpaduan seni dan tradisi Lampung dengan seni dan tradisi daerah lain yang berkembang di daerah ini, seperti seni Bali," kata Hermansyah.
Dia menyatakan tidak menutup kemungkinan pula di Lampung akan berkembang seni pewayangan yang tidak lagi menggunakan bahasa aslinya, tapi telah dipadukan menggunakan bahasa Lampung, baik berupa wayang orang, wayang golek, maupun wayang kulit.
Kenyataannya, beberapa dalang di Lampung telah mulai menampilkan atraksi wayang golek maupun wayang kulit yang diselipkan penggunaan bahasa daerah Lampung di dalamnya pada setiap pergelaran wayang di sejumlah tempat di daerah ini. AST/S-2
Sumber: Lampung Post, Jumat, 29 Juni 2007
, saya butuh pengertian dan gambar tradisi adi adi
ReplyDelete, tlng di post yaa
, tnx before :)