-- Helena F Nababan
SENIN (25/6) siang, dua anak berusia 6 tahun dan 10 tahun sibuk mengaduk-aduk koleksi buku dan majalah anak-anak yang tertata rapi di ruang koleksi anak Unit Perpustakaan Daerah Lampung. Mereka tengah mencari bacaan yang mereka sukai.
Aji Thamrin (6), sambil berseru gembira, berlari menuju kursi berwarna kuning menyala sambil membawa komik Asterix. Dengan buru-buru ia membuka halaman demi halaman.
Sambil membuka halaman dan memahami bacaannya, mulutnya komat-kamit berusaha melafalkan nama-nama tokoh dalam komik asli Perancis yang menceritakan suku Ghalia itu. Hasilnya, nama-nama tokoh seperti Asterix, Obelix, Panoramix, dan Assurancetourix berhasil ia lafalkan setelah bersusah payah mengeja.
Di samping Aji duduk Tigor (10) yang serius menghadapi komik Conan. "Sekarang waktu libur, aku bisa membaca komik sepuasku," kata Tigor Panggabean, murid kelas empat SD Immanuel Bandar Lampung.
Ibu Misna (45) duduk di ujung ruangan. Pegawai Perpustakaan Daerah Lampung itu hanya tersenyum-senyum menyaksikan tingkah laku Aji dan Tigor. "Ini sudah siang, makanya sepi. Tadi pagi mulai pukul 08.00 sampai 12.00 saya sampai kelelahan meladeni permintaan anak-anak," katanya.
Aji dan Tigor hanyalah sebagian kecil dari anak-anak di Bandar Lampung yang haus akan bacaan. Menurut ibu Misna, selama liburan sekolah jumlah pengunjung, terutama anak- anak, yang datang ke perpustakaan daerah memang meningkat. Bila pada hari-hari normal pengunjung anak-anak bisa dihitung dengan jari, selama liburan sekolah mengalami kenaikan.
"Sejak Sabtu (23/6) kemarin, pengunjung anak-anak sudah mencapai 40-an anak per hari. Liburan kenaikan kelas tahun lalu juga setiap hari 40-an anak datang dan membaca di sini," tutur ibu Misna.
Dengan dikelola oleh Unit Pengelola Teknis Daerah, Perpustakaan Daerah Lampung memiliki koleksi bacaan untuk anak- anak yang cukup lengkap. Sekitar 6.789 judul buku bacaan untuk anak, mulai dari bacaan fiksi seperti novel remaja, novel petualangan, komik, majalah anak, hingga cerita bergambar, tersedia.
Di ruangan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk berwarna mencolok dan langit- langit dihiasi gantungan aneka boneka itu, setiap anak yang doyan buku akan betah duduk dan membaca. "Ruangan itu memang sengaja didesain untuk merangsang minat baca anak- anak," kata Ibu Misna.
Sumber: Kompas, Jumat, 29 Juni 2007
No comments:
Post a Comment