BANDAR LAMPUNG (Lampost): Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno rencananya akan membuka kawasan wisata kuliner di Jalan Katamso, Tanjungkarang Pusat, usai salat jumat besok.
Tahap awal, kawasan ini terdiri dari 20 pedagang makanan gerobak bantuan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Perindag). Mereka merupakan hasil seleksi dari 42 pedagang yang mengajukan usulan mendapatkan bantuan gerobak, kursi, meja, tenda, sebagai peralatan dagangan yang akan ditempatkan di kawasan wisata kuliner.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) kota Bandar Lampung Enny Wahyuni mengatakan pusat santap malam yang akan menjadi salah satu kawasan wisata kuliner ini akan menjadi percontohan.
Untuk itu, dia sangat berharap, pedagang yang sudah mendapatkan tempat dan bantuan peralatan ini, dapat memperhatikan rasa, kebersihan, dan keindahan tempat di kawasan wisata kuliner.
"Hari Jumat (1-2), nanti, Wali Kota akan membuka langsung kawasan itu dan masyarakat sudah dapat memulai menikmati hidangan yang bapak-ibu berikan," kata Enny saat pengarahan kepada pedagang di Kantor Diperindag Kota, Rabu (30-1).
Enny mengatakan tujuan dibukanya kawasan wisata kuliner untuk memperkenalkan dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Bandar Lampung dan memberi peluang kepada pedagang makanan untuk mengembangkan ekonomi keluarga.
Selain itu, memperkenalkan produk makanan khas Lampung, menjadi salah satu kawasan wisata kuliner, dan mengembangkan potensi dan sumber daya alam guna menarik investasi.
"Untuk tahap awal, bantuan dari pemerintah pusat berupa 20 gerobak makanan, meja kursi dan tenda. Jika dianggap berhasil, pemerintah pusat akan menambah bantuan pengembangan kawasan wisata kuliner yang menjadi percontohan ini," kata dia.
Langkah yang sudah diambil Deperindag, lanjut Enny, pihaknya sudah melakukan seleksi pedagang yang akan menempati 20 gerobak makanan tersebut.
Dari 42 pedagang makanan yang mengajukan usulan, diseleksi menjadi 20 pedagang saja. Sedangkan makanan yang akan disajikan berbagai aneka kuliner. Misalnya, beraneka ragam nasi, sop, mi, soto, steak, jus, dan es.
Sedangkan Ny. Elo, salah seorang pedagang yang mendapatkan bantuan gerobak, mengaku sangat senang dengan adanya bantuan tersebut. Terlebih, selain gerobak, bantuan juga berupa kursi dan meja, serta tenda.
"Tinggal bagaimana pedagang memanfaatkan bantuan itu bagi pengembangan ekonomi keluarga. Kami sebagai pedagang sudah sepakat untuk melaksanakan perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Disperindag," kata Ny. Elo. n KIM/K-2
Sumber: Lampung Post, Kamis, 31 Januari 2008
No comments:
Post a Comment