Bandarlampung, 2/8 (ANTARA) - Dua seniman dari Teater Satu Lampung masing-masing Iswadi Pratama dan Budi Laksana akan mementaskan karya mereka di Koln, Jerman, pada November 2010.
"Keberangkatan saya dengan Budi Laksana dalam rangka pementasan salah satu karya Teater Satu, 'Nostalgia Sebuah Kota', yang diadaptasi dalam bahasa Jerman oleh seorang sutradara asal Hongaria," kata Iswadi Pratama di Bandarlampung, Senin,
Iswadi Pratama diundang sebagai penulis naskah "Nostalgia Sebuah Kota", yang kemudian diadaptasi dalam bahasa Jerman, sementara Budi Laksana adalah salah satu pemeran utama dalam pementasan asli naskah tersebut.
"Saya datang ke acara itu dalam kapasitas saya sebagai penulis naskah asli yang ikut membantu proses pementasan, sementara Budi Laksana sebagai salah satu aktor utama," kata dia.
Mereka berdua akan berangkat ke Jerman pada 14 Oktober 2010 mendatang, pascapementasan Teater Satu dalam ajang Art Summit Festival 2010.
"Teater Satu mendapat jadwal pementasan pada tanggal 11 Oktober 2010 di ajang Art Summit Festival di Jakarta, kita berangkat setelah pementasan tersebut," kata dia.
Menurut dia, keduanya tidak bisa langsung berangkat ke Jerman sebelum pementasan Teater Satu dalam ajang Art Summit Festival, karena mereka juga memiliki peran besar dalam pementasan itu.
"Saya sebagai sutradara pementasan, dan Budi sebagai aktor utama," kata Iswadi.
Pementasan adaptasi "Nostalgia Sebuah Kota" versi bahasa Jerman tersebut disutradarai oleh sutradara asal Hongaria Kristof Szabo.
Para pemain yang mementaskan naskah adaptasi tersebut berasal dari berbagai negara, yaitu Jerman, Rumania, Hongaria, termasuk Budi Laksana, asal Lampung, Indonesia.
Proses penterjemahan dan adaptasi "Nostalgia Sebuah Kota" berlangsung sejak 2008.
Proses komunikasi antara Iswadi, sebagai penulis naskah asli sekaligus sutradara "Nostalgia Sebuah Kota", dengan Kristof hanya berlangsung melalui korespondensi.
Pementasan yang berlangsung pada November 2010 itu akan berlangsung di tiga kota di Jerman, kemudian berlanjut di Rumania dan Hongaria.
Iswadi melanjutkan, kemungkinan pementasan tersebut juga akan ditampilkan di Indonesia pada 2011 mendatang.
Sumber: Antara, 2 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment