GEDONGTATAAN (Lampost): Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pesawaran Ruslan secara resmi membuka Festival Budaya Daerah tingkat Kabupaten Pesawaran di Museum Transmigrasi, Kamis (5-8).
Dalam sambutannya, dia mengatakan pergelaran festival budaya daerah tersebut sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerah Lampung. Festival ini juga merupakan kegiatan untuk membangun kecintaan dan kebanggaan masyarakat, terutama generasi muda, pada budaya daerah Lampung.
Terkait dengan itu, pihaknya berharap peserta tidak menjadikan festival budaya sekadar seremoni, tapi juga dapat menyentuh esensinya.
"Kita tahu bahwa eksistensi budaya daerah sedang dan akan selalu mengalami dinamika yang disebabkan oleh perubahan situasi sosial,? ujarnya.
Kegiatan festival budaya daerah ini, kata dia, merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam mengembangkan kebudayaan daerah Lampung di Kabupaten Pesawaran.
Masih menurut Ruslan, pengembangan budaya daerah Lampung tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan penuh dari masyarakat. Oleh karena itu, dia mengajak warga Kabupaten
Pesawaran untuk bersama-sama mendukung program pembangunan budaya daerah Lampung ini.
Panitia penyelanggara diminta melakukan terobosan sehingga setiap kali menggelar acara, tidak terkesan monoton. "Saya minta kerahkan kemampuan semaksimal mungkin. Jangan takut untuk berkreasi dan berekspresi," kata dia.
Sebagaimana diketahui, masyarakat Lampung yang sangat heterogen hidup berdampingan secara damai. Pembauran budaya, bahasa, dan adat istiadat sangat mungkin terjadi dalam proses interaksi masyarakat.
Implikasinya, ada proses asimilasi budaya yang memungkinkan satu kebudayaan secara natural tersisipi oleh unsur kebudayaan lain.
Di samping itu, lanjut dia, proses globalisasi yang meniadakan batas-batas geografis dalam pertukaran informasi juga memengaruhi perilaku dan sistem sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Konsekuensinya, pengikisan terhadap identitas budaya lokal secara perlahan terjadi seiring dengan sikap masyarakat yang sangat terbuka dengan berbagai pengaruh budaya lain. (MG7/D-1)
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 7 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment