BANDAR LAMPUNG (Lampost): Terinspirasi Jember Fashion Carnival, agenda tahunan Festival Krakatau (FK) diisi Tapis Carnival. Dibutuhkan persiapan matang dan tema agar industri kreatif Lampung ini dapat menggema.
TAPIS CARNIVAL. Peserta parade Tapis Carnival menampilkan kain tapis pada parade Festival Krakatau XXI 2011 di depan Central Plaza, Bandar Lampung, Sabtu (15-10). Tapis Carnival akan menjadi agenda tahunan Festival Krakatau. (LAMPUNG POST/MG3)
Perhelatan perdana Tapis Carnival berlangsung pada parade Festival Krakatau XXI 2011 yang digelar Sabtu (15-10). Sebanyak 75 peraga berbusana tapis hasil karya seniman Lampung menyemarakkan parade dan menyita perhatian ribuan warga.
Parade Tapis Carnival dimulai dari Lapangan Saburai dengan rute Jalan Sriwijaya—Jalan Sudirman—Jalan Ahmad Yani—Jalan Kartini—Jalan Katamso—Jalan Raden Intan—Jalan Tulangbawang dan kembali ke Lapangan Saburai. Karnaval diikuti peserta dari Taman Budaya Lampung yang mengenakan busana fantasi yang diangkat dari nilai-nilai luhur budaya Lampung.
Kemudian disusul peserta STD Production, Bank Lampung, CAT (crew os aviation training), dan ditutup peserta dari Solo Batik Carnival, Jawa Tengah. Sebelumnya dihelat parade budaya dari 14 kabupaten/kota dan Forum Komunikasi Masyarakat Lampung (Fokmal).
"Tapis Carnival diharapkan ini menjadi momen terbaik untuk mengenalkan sekaligus menunjukkan eksistensi tapis sebagai produk budaya asli Lampung kepada masyarakat Indonesia dan dunia," kata Gubernur Sjachroedin Z.P., di sela-sela pergelaran Tapis Carnival.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lampung Gatot Hudi Utomo mengakui inisiatif Tapis Carnival terinspirasi tren fashion yang dipadukan dengan budaya khas daerah. Parade busana berbahan utama tapis diharapkan menjadi tontonan sekaligus edukasi pariwisata bagi masyarakat.
Pujian juga disampaikan Duta Besar Republik Kuba untuk Indonesia Enna Viant Valdes, yang mengaku kagum dengan budaya Lampung. Tapis yang merupakan kain lokal menjadi bukti keindahan Lampung. Untuk itu, kata Enna, dia berharap khasanah budaya itu dipertahankan, sekaligus dikembangkan agar bernilai jual tinggi. Bahkan dia berminat kembali ke Lampung untuk mengenal tapis lebih dalam.
Persiapan Matang
Desainer Lampung Raswan menilai terobosan Disbudpar Lampung ini patut diapresiasi. Menurut Raswan, Tapis Carnival dapat menyaingi karnaval busana di lain jika dipersiapkan secara matang. "Persiapannya sepanjang tahun dan harus ada panitia tetap, seperti Jember Carnival Fashion," kata Raswan.
Pergelaran festival tahunan juga memburuhkan persiapan lama agar seniman dalam menciptakan produk terbaiknya. Hal itu dapat dilihat dari peserta Solo Batik Carnival yang datang dari Jawa Tengah.
Mereka terlihat apik dan kompak dengan konsep matang sehingga pesan dari busana yang dikenakan dapat disampaikan dengan baik ke masyarakat. "Solo Batik Carnival mempersiapkan diri satu tahun sebelum tampil di Festival Krakatau. Di Solo, karnaval busana rutin digelar setiap tahun," kata Raswan. (VER)
Sumber: Lampung Post, 16 Oktober 2011CARNIVAL
No comments:
Post a Comment