BANDAR LAMPUNG (Lampost): Guna melestarikan dan mengenalkan gamolan, perlu dibangun monumen alat musik khas Lampung tersebut. Gamolan juga akan diusulkan masuk salah satu gambar mata uang rupiah.
"Gamolan perlu mengikuti jejak angklung. Pemerintah daerah sudah membangun monumen angklung. Pemprov Lampung pun harus membangun monumen untuk mengenalkan alat musik gamolan sebagai salah satu simbol daerah," kata Anggota Majalis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Bandar Lampung Fajar Ramadhan Muchtar, Rabu (4-1).
Fajar bersama peneliti gamolan Hasyimkan dan pencinta gamolan Kemal Sjachdinata akan bertemu dengan Pemprov Lampung dan Pemkot Bandar Lampung mengenai usulan pembangunan monumen ini.
Menurut Fajar, lokasi tempat pembangunan monumen belum diputuskan. Namun, monumen perlu dibangun di Kota Bandar Lampung. Pemkot dan Pemprov bisa mendanai pembangunan monumen ini. "Mudah-mudahan tahun 2012 ini sudah bisa dimulai pembangunannya," kata dia.
Dia menambahkan langkah pembangunan monumen juga perlu dilanjutkan dengan mendorong agar Bank Indonesia mencantumkan gambar gamolan dalam salah satu mata uang. Angklung sudah lebih dahulu menjadi gambar desain mata uang koin pecahan Rp1.000.
"Gamolan sebagai alat musik tua dan sudah diteliti perkembangannya perlu juga diperkenalkan kepada masyarakat melalui mata uang," ujar dia.
Sementara itu, pendaftaran hak kekayaan intelektual (haki) belum juga dilakukan. Awalnya, pendaftaran dijadwalkan pada akhir Desember lalu melalui Lembaga Penelitian Unila. Sementara itu, pendaftaran gamolan ke lembaga kebudayaan dunia, UNESCO, akan dilakukan setelah pengurusan haki selesai.
Saat ini gamolan juga sudah diperkenalkan melalui dunia maya. Informasi tentang gamolan bisa diakses melalui gamolan.wordpress.com. Dalam situs tersebut, orang bisa lebih mengenal alat musik yang terbuat dari bambu ini. (MG2/K-2)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 5 Januari 2012
No comments:
Post a Comment