Heikal Anugrah, Marketing Communication PT NTI Lampung Melaporkan Langsung dari Liwa, Lampung Barat
DISKUSI novel 'Perempuan Penunggang Harimau' karya M Harya Ramdhoni, digelar di Hotel Sahabat Utama, Liwa, Lampung Barat, Selasa (11/5/20110) siang.
Heikal Anugrah (ISTIMEWA)
Acara yang mendiskusikan novel berlatar belakang Lampung masa silam ini, menghadirkan pembicara Binhad Nurrohmat, penyair dari Jakarta, dan M Harya Ramdhoni.
Diskusi ini berlangsung meriah, sekaligus memancing sejumlah tanggapan dan kritik. Menurut Binhad Nurrohmat, penulisan kembali masa silam memang sering menanggung risiko perbedaan pendapat.
Karena, data empiris dan informasinya sangat terbatas. Namun, Binhad mengaku novel ini berani dihadirkan oleh pengarang, sebagai upaya menemukan kebenaran. Diskusi ini merupakan ruang representatif untuk mewadahi kritik, tanggapan, maupun koreksi.
Binhad menambahkan, novel ini merupakan alarm sejarah bagi masyarakat Lampung untuk memerhatikan masa silamnya, yang saat ini masih menyimpan banyak misteri. Novel ini merupakan upaya rintisan untuk membaca masa lalu.
Novel ini semacam password memasuki masa silam Lampung, yang sebenarnya merupakan masyarakat berperadaban besar, berdasarkan peninggalan-peninggalan yang masih tertinggal saat ini, misalnya tambo dan prasasti.
Sementara, menurut M Harya Ramdhoni, novel ini ia kerjakan melalui berbagai sumber data dari beragam versi. Data yang menurutnya punya landasan jelas secara historis, ia pakai. Sedangkan informasi yang kabur atau tak kuat asal-usulnya, tidak ia hadirkan dalam novel.
Selamet P, salah satu peserta diskusi menyatakan, tokoh utama novel ini, Sekeghumong, bukan lah perempuan seperti yang digambarkan dalam novel tersebut.
Selamet mengaku kaget, Sekeghumong dalam novel ini perempuan. Yang sering ia dengar sejak kecil, Sekeghumong itu laki-laki. Namun, Selamet percaya novel ini punya tujuan tulus dan punya sumber referensi sendiri. (*)
Disampaikan kepada Wartawan Tribunlampung.co.id, Perdiansyah
Editor: Yaspen Martinus
Sumber: Tribun Lampung co.id, Rabu, 11 Mei 2011
No comments:
Post a Comment