BANDAR LAMPUNG (Lampost/Ant): Seni kriya berornamen khas Lampung masih perlu dipromosikan dan dikembangkan dengan mengikutkan seniman dan berbagai instansi teknis terkait.
Seniman Lampung Ch. Sapto Wibowo di Bandar Lampung mengatakan bentuk ornamen khas Lampung cukup variatif dan indah dengan nuansa seni setelah digubah dan dapat diaplikasikan sehingga bisa menghasilkan benda-benda seni sekaligus hiasan dinding.
Sapto menyebutkan benda-benda seni itu, seperti tenun tapis, batik, kotak tisu, tempat perhiasan, asbak, hiasan dinding, kursi, dan pagar.
"Jadi potensi ornamen Lampung yang ada telah dideformasi untuk dikembangkan dan menghasilkan seni kriya atau kerajinan yang indah dan sangat variatif," ujar Sapto yang juga guru di SMKN 5 Bandarlampung.
Dia mencontohkan hasil-hasil kerajinan pelajar SMK Negeri 5 Bandar Lampung yang dinilai kaya nuansa ornamen Lampung, sehingga dapat dikembangkan termasuk diproduksi secara komersial.
Dia berpendapat dengan mencuplik ornamen-ornamen Lampung yang ada dan mengaplikasikan pada benda-benda yang akrab sekaligus berfungsi dalam keseharian merupakan salah satu langkah strategis dan tepat memperkenalkan, menumbuhkembangkan, sekaligus melestarikan ornamen Lampung.
Namun, menurut Sapto, kendala yang dihadapi salah satunya ialah belum banyak perajin yang mengeksplorasi ornamen Lampung itu menjadi karya kreatif yang bisa dijadikan cendera mata khas Lampung.
Dia berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, Dinas Peridustrian, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Lampung terus berupaya mendongkrak pengembangan seni kriya berornamen khas Lampung itu.
Sapto mendukung kegiatan yang setiap tahun digelar Subdin Kebudayaan Diknas Lampung untuk mengembangkan orientasi dan workshop ornamen Lampung bagi pelajar.
Kegiatan itu, di antaranya Dialog Budaya Interaktif bertajuk Aplikasi Ornamen Lampung pada Produk Kriya bekerja sama Lampung Mega Televisi (LTV) di Bandar Lampung, beberapa waktu lalu.
"Upaya seperti itu merupakan langkah nyata memperkenalkan sekaligus mengajak siswa menerapkan ornamen Lampung pada benda-benda yang fungsional," ujar Sapto.
Ia mengatakan ke depan, pemerintah daerah dan instansi terkait lebih gencar lagi memperkenalkan ornamen-ornamen Lampung melalui dunia pendidikan sejak dini.
"Nantinya ukiran khas Lampung akan dikenal luas dalam masyarakat seperti halnya ukiran Jepara, Bali, dan daerah lain," katanya.
Dia mengatakan diharapkan ada promosi hasil-hasil kriya dari perajin yang mengangkat ornamen Lampung melalui media massa cetak maupun elektronik. "Kalau sudah dikenal, pasti banyak orang yang akan melirik usaha ini," katanya.
Pekerjaan sebagai perajin kriya berciri khas ornamen Lampung bisa makin menarik karena selain menghasilkan uang, juga mengangkat harkat dan menumbuhkembangkan budaya Lampung, ujar Sapto Wibowo. n K-2
Sumber: Lampung Post, Jumat, 15 Juni 2007
No comments:
Post a Comment