Bandarlampung, 26/3 (ANTARA)- Durian lokal selama seminggu terakhir mulai "membanjiri" sejumlah pasar dan lokasi strategis di Bandarlampung, namun harganya masih tergolong mahal jika dibandingkan dengan durian berasal dari luar daerah itu.
Sejumlah pedagang durian di Bandarlampung, Sabtu, menyebutkan, sebagian besar durian yang mereka jual adalah durian Lampung seperti berasal dari Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran.
"Tahun lalu durian banyak didatangkan dari Sumatera Selatan dan Bengkulu, namun buah durian kali ini berasal dari daerah Lampung sendiri," kata salah satu pedagang durian di kawasan Kedaton, Handi.
Ia menjual durian dengan harga berkisar Rp10 ribu hingga Rp35 ribu per buah. Durian berukuran relatif kecil dijual Rp10 ribu, sedangkan ukuran besar Rp35 ribu per buah.
"Ini durian jatuhan, bukan diperam. Jadi mutunya lumayan bagus," katanya.
Ia mengaku, menghabiskan dana antara Rp500 ribu-Rp1 juta untuk membeli durian dari petani di perdesaan.
Durian itu kemudian dibawa ke Bandarlampung untuk dijual di sejumlah tempat strategis.
Penjualan durian juga marak di kawasan Jalan Way Halim Bandarlampung. Puluhan pedagang durian berjualan di pinggir jalan utama itu, termasuk malam hari.
Selain menjual durian lokal, mereka juga menjual durian impor.
Penjualan durian juga marak di daerah perbatasan antara Bandarlampung dengan Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran seperti di kawasan Tarahan dan Lempasing.
Tahun lalu harga durian Sumsel dan Bengkulu yang dijual di Bandarlampung berkisar Rp5.000-Rp20.000 per buah.
Harga durian itu masih bisa turun jika pembeli pintar menawar atau durian itu sudah pecah akibat terlalu matang.
Sejumlah petani pemilik kebun durian di Lampung menyatakan bahwa produksi durian mereka sejak 2008 cenderung turun.
Seorang petani yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa pohon durian di kebunnya sejak tahun lalu tidak lagi menghasilkan buah karena bunganya rontok.
Petani yang memiliki kebun durian seluas 1,5 hektare itu memperkirakan, panen durian pada 2011 akan cukup banyak karena umumnya pohon durian sudah mulai berbuah.
Provinsi Lampung termasuk salah satu sentra penghasil durian di wilayah Sumatera, namun sebagian besar buah itu dipasok ke Pulau Jawa.
Pemerintah daerah setempat tetap berupaya mengembangkan agrowisata durian di daerah itu seperti di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rahman (WAR).
Informasi dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Wan Abdul Rahman, agrowisata durian dikembangkan di Desa Sumber Agung dengan menanam 1.030 pohon durian monthong di lahas seluas 17,7 hektare.
Sumber: Antara, Sabtu, 26 Maret 2011
No comments:
Post a Comment